Jakarta – Polemik seputar mobil listrik Togg T10X pemberian Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, akhirnya menemui titik terang. Sekretariat Presiden melalui Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media, Yusuf Permana, menegaskan bahwa kendaraan tersebut adalah hadiah untuk negara Republik Indonesia, bukan untuk Presiden Prabowo Subianto secara pribadi.
Penegasan ini muncul untuk meluruskan pemberitaan yang sempat simpang siur. "Kendaraan tersebut diberikan untuk Negara, untuk Pemerintah RI, bukan untuk pribadi Presiden. Tentu, akan kami sampaikan (KPK)," ujar Yusuf Permana, Rabu (19/2).
Dengan statusnya sebagai hadiah negara, mobil listrik buatan Turki itu wajib dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK sendiri telah mengonfirmasi hal tersebut dan menunggu laporan resmi dari pihak Istana.
"Kami meyakini Bapak Presiden Prabowo akan melaporkan kepada KPK dan ini masih ada jangka waktu 30 hari dari barang tersebut diterima. Jadi, masih ada waktu 30 hari ke depan," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, pada Jumat (14/2). Tenggat waktu pelaporan ini dihitung sejak mobil tersebut diserahkan secara simbolis oleh Presiden Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu (12/2).
Mobil listrik Togg T10X sendiri merupakan simbol persahabatan antara Indonesia dan Turki yang telah terjalin selama 75 tahun. Dibuat oleh perusahaan otomotif Turki, Turkiye’nin Otomobili Girisim Grubu (Togg), mobil ini dilengkapi dengan teknologi canggih dan terintegrasi dengan ekosistem mobilitas Togg. Salah satu fitur unggulannya adalah baterai yang mampu menempuh jarak hingga 523 kilometer.
Laporan kepada KPK ini penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penerimaan hadiah dari kepala negara asing. Proses ini juga sesuai dengan peraturan yang berlaku terkait gratifikasi dan pengelolaan aset negara. Publik menantikan laporan resmi tersebut agar isu ini tidak lagi menjadi spekulasi dan dapat dipahami secara jelas oleh seluruh masyarakat.
