Teknologi mobil otonom semakin merakyat! BYD, raksasa otomotif asal Tiongkok, baru saja meluncurkan sistem autopilot terbarunya yang dinamai ‘God’s Eye’. Kabar baiknya, fitur canggih ini tidak hanya eksklusif untuk mobil mewah, tetapi juga akan hadir di seluruh lini produk BYD, termasuk model-model entry-level yang harganya mulai dari Rp 200 jutaan.
Pembuktian kemampuan ‘God’s Eye’ pun dilakukan secara dramatis. Video yang beredar menunjukkan supercar listrik Yangwang U9 melibas Sirkuit Internasional Hunan Zhuzhou tanpa seorang pun di balik kemudi. Mobil bertenaga monster itu dipersenjatai dengan ‘God’s Eye A’, versi tercanggih dari sistem bantuan pengemudi ini. Uji coba dilakukan siang dan malam, menunjukkan keandalan sistem dalam berbagai kondisi pencahayaan.
Langkah ini menjadi tantangan langsung bagi Tesla dengan fitur Autopilot andalannya. ‘God’s Eye’ diklaim sebagai sistem ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) yang lebih komprehensif dan mumpuni.
Tiga Tingkatan ‘God’s Eye’: Dari Cukup Mumpuni Hingga Super Canggih
BYD menawarkan tiga tingkatan ‘God’s Eye’ yang disesuaikan dengan kelas mobilnya:
-
God’s Eye C: Versi dasar ini dilengkapi dengan 12 kamera (3 menghadap depan, 5 panorama, dan 4 sekeliling), 5 radar gelombang milimeter, dan 12 radar ultrasonik. Radar depan mampu mendeteksi objek hingga jarak 300 meter. Tingkat akurasi parkir diklaim mencapai 2 cm.
-
God’s Eye B: Tingkat menengah ini menambahkan sensor LiDAR (Light Detection and Ranging) untuk meningkatkan akurasi persepsi lingkungan. Sistem ini akan disematkan pada mobil-mobil merek Denza dan beberapa model flagship BYD.
-
God’s Eye A: Inilah versi tertinggi yang digunakan pada mobil-mobil mewah merek Yangwang. Sistem ini mengadopsi tiga LiDAR yang didukung oleh sistem DiPilot 600 dengan daya komputasi 600 TOPS (trillions of operations per second).
Demokratisasi Teknologi Otonom: Mobil Murah Kebagian Fitur Canggih
Yang menarik, BYD berkomitmen untuk menyematkan ‘God’s Eye’ di seluruh lini produknya, termasuk model-model terjangkau seperti BYD Seagull, BYD Qin Plus DM-i, dan BYD Seal 05 DM-i yang harganya diprediksi di bawah Rp 200 jutaan. Ini menandai upaya serius BYD dalam mendemokratisasi teknologi otonom, menjadikannya lebih mudah diakses oleh konsumen dengan anggaran terbatas.
Langkah ini berpotensi mengubah lanskap industri otomotif global. Jika BYD berhasil membuktikan keandalan dan keamanan ‘God’s Eye’ pada mobil-mobil murahnya, bukan tidak mungkin pabrikan lain akan mengikuti jejak mereka. Konsumen pun diuntungkan dengan semakin banyaknya pilihan mobil yang dilengkapi dengan fitur keselamatan dan kenyamanan berkendara canggih. Pertanyaannya, siapkah industri otomotif menyambut era mobil otonom yang terjangkau?