Jakarta – BYD terus memantapkan posisinya di pasar otomotif Indonesia dengan memperkenalkan SUV listrik terbarunya, Sealion 7, di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Mobil yang berbasis dari sedan listrik Seal ini menjanjikan pengalaman berkendara yang lebih superior berkat dua fitur andalannya: Frequency Selective Damping (FSD) Shock Absorbers dan intelligent Torque Adaptation Control (iTAC).

Menurut Product Planning Assistant Manager PT BYD Motor Indonesia, Narendro Bawono Cahyolaksono, kedua fitur ini merupakan teknologi kelas atas yang disematkan pada varian tertentu Sealion 7. "FSD hadir di Sealion 7 varian premium dan performance. Sementara iTAC khusus untuk varian AWD (all wheel drive) atau performance, baik di Seal maupun Sealion 7," jelas Narendro saat acara media technology talk di IIMS 2025.

Lantas, apa yang membuat kedua fitur ini istimewa?

FSD: Redam Getaran, Tingkatkan Kenyamanan

Secara sederhana, FSD adalah sistem suspensi adaptif yang mampu menyesuaikan tingkat peredaman berdasarkan frekuensi getaran yang diterima oleh ban. Dengan kata lain, FSD bekerja secara cerdas untuk merespons kondisi jalan dan kecepatan kendaraan secara real-time. Hasilnya? Kenyamanan dan stabilitas berkendara yang jauh lebih baik, terutama di jalanan yang tidak rata.

"Infrastruktur jalan di Indonesia sudah semakin membaik, dengan banyaknya jalan tol. Namun, curah hujan yang tinggi juga menjadi tantangan tersendiri. FSD membantu mobil tetap ‘melekat’ ke jalan saat kondisi basah, sehingga lebih aman dan mudah dikendalikan," imbuh Narendro.

iTAC: Kontrol Torsi Lebih Presisi

Fitur iTAC, yang hanya tersedia pada varian performance Seal 7 dan Sealion 7, menawarkan kontrol torsi yang lebih cerdas dan presisi. Berbeda dengan sistem kontrol traksi konvensional, iTAC menggunakan sensor pada motor listrik untuk mendeteksi putaran roda depan dan belakang pada sistem AWD.

"Teknologi iTAC mengikuti putaran dari motor listrik. Karena pakai AWD, sensornya ada di depan dan belakang. Dengan sistem iTAC, jadi tahu mana yang membutuhkan torsi lebih, antara di depan atau di belakang," jelas Narendro.

Teknologi ini memungkinkan iTAC untuk mendistribusikan torsi secara optimal ke roda yang membutuhkan, meningkatkan traksi, akselerasi, dan stabilitas kendaraan secara keseluruhan. Dengan kata lain, iTAC memaksimalkan potensi tenaga mobil dan meningkatkan performa berkendara.

Secara keseluruhan, kehadiran FSD dan iTAC pada BYD Sealion 7 menunjukkan komitmen BYD untuk menghadirkan teknologi canggih dan pengalaman berkendara yang superior kepada konsumen di Indonesia. Apakah fitur-fitur ini akan menjadi daya tarik utama bagi para penggemar mobil listrik Tanah Air? Waktu yang akan menjawab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini