Suzuki memastikan diri meramaikan pasar mobil listrik Indonesia dengan meluncurkan e-Vitara pada awal tahun 2026. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Suzuki Indomobil Sales, Minoru Amano, di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS).

"Seperti yang mungkin Anda ketahui, Suzuki telah mengumumkan secara global e Vitara, kendaraan listrik strategis pertama kami di Eropa dan India," ujar Amano, menegaskan komitmen Suzuki dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan. "Dan hari ini dengan penuh antusias, saya ingin mengumumkan bahwa e Vitara akan resmi diluncurkan di pasar otomotif Indonesia pada awal tahun 2026."

Kehadiran e-Vitara tentu menjadi angin segar bagi konsumen yang mendambakan mobil listrik dengan sentuhan desain dan performa khas Suzuki. Namun, satu pertanyaan besar masih menggantung: apakah e-Vitara akan diproduksi secara lokal atau diimpor utuh (CBU)?

Mengingat insentif pajak mobil listrik dari pemerintah mensyaratkan produksi dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%, keputusan Suzuki terkait lokasi produksi akan sangat berpengaruh pada harga jual e-Vitara.

Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), masih enggan memberikan jawaban pasti. "Untuk saat ini kami fokus untuk mempertunjukkan terlebih dahulu dan juga memberitahukan mengenai perencanaan kami untuk meluncurkan ini di awal tahun 2026. Mengenai harga, lalu juga apakah ini diproduksi secara CKD atau secara CBU ini belum bisa kita informasikan secara lebih lanjut," jelasnya di IIMS.

Namun, Donny Saputra, Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales, memberikan sedikit harapan. Ia mengungkapkan bahwa Suzuki melihat potensi pasar otomotif Indonesia sangat besar dan tengah melakukan studi kelayakan untuk produksi lokal e-Vitara.

"Kami dari Suzuki sendiri melihat potensi pasar kendaraan di Indonesia cukup besar. Tetapi keputusan berkaitan dengan hal tersebut itu di luar wewenang kami. Kami harus berkomunikasi dengan kantor pusat kami. Meski demikian, kami di Suzuki Indonesia terus mengevaluasi dan studi peluang produksi lokal. Bagaimana peluang produksi lokal menghadirkan solusi terbaik bagi konsumen di Indonesia," kata Donny.

Keputusan akhir mengenai produksi lokal e-Vitara akan sangat bergantung pada hasil studi kelayakan dan negosiasi dengan kantor pusat Suzuki. Jika e-Vitara diproduksi di dalam negeri, harga jualnya berpotensi lebih kompetitif berkat insentif pajak yang diberikan pemerintah. Hal ini tentu akan menarik minat konsumen dan mempercepat adopsi mobil listrik di Indonesia.

Sebaliknya, jika e-Vitara diimpor utuh, harganya kemungkinan akan lebih mahal dan berpotensi kurang kompetitif dibandingkan mobil listrik lainnya yang diproduksi secara lokal.

Meskipun detail mengenai harga dan lokasi produksi masih belum diungkapkan, kehadiran Suzuki e-Vitara tetap menjadi kabar baik bagi pasar mobil listrik Indonesia. Konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Kita tunggu saja kabar selanjutnya dari Suzuki mengenai perkembangan e-Vitara ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini