Jakarta – Mimpi Indonesia mencapai net zero emission pada 2060 memerlukan strategi yang lebih komprehensif dari sekadar mengandalkan mobil listrik (EV) semata. Para ahli menekankan pentingnya transisi energi bertahap dan pemanfaatan berbagai sumber energi terbarukan.
Mobil listrik memang menjanjikan pengurangan emisi karbon. Namun, dengan populasi yang masih terbatas, mengandalkan EV sebagai solusi tunggal untuk mencapai target net zero emission akan memakan waktu yang sangat lama.
"Mobil listrik adalah bagian dari solusi, tapi bukan satu-satunya," ujar seorang pengamat energi terbarukan di Jakarta, Jumat (26/4/2024). "Kita perlu melihat gambaran yang lebih besar dan menggabungkan berbagai teknologi energi bersih."
Beberapa alternatif energi terbarukan yang patut dipertimbangkan antara lain hidrogen, bahan bakar nabati, dan teknologi hybrid. Pendekatan ini memungkinkan transisi yang lebih fleksibel dan realistis, sambil tetap mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
"Energi hidrogen punya potensi besar, terutama untuk transportasi jarak jauh dan industri," lanjutnya. "Sementara itu, hybrid bisa menjadi jembatan yang efektif menuju era full electric."
Pemerintah dan pelaku industri perlu bekerja sama untuk mengembangkan ekosistem energi terbarukan yang komprehensif. Dukungan terhadap riset dan pengembangan, insentif untuk penggunaan energi bersih, dan regulasi yang mendukung inovasi adalah kunci untuk mempercepat transisi energi.
Selain itu, peningkatan efisiensi energi di berbagai sektor juga memegang peranan penting. Mengurangi konsumsi energi, menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi bersih adalah langkah-langkah yang perlu diambil bersama.
"Net zero emission bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau industri, tapi tanggung jawab kita semua," tegasnya. "Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, kita bisa mewujudkan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan."
Membangun sistem transportasi publik yang efisien dan terintegrasi juga krusial. Pergeseran dari kendaraan pribadi ke transportasi umum dapat secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca. Investasi dalam infrastruktur transportasi publik yang modern dan nyaman akan mendorong masyarakat untuk beralih ke moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Dengan kombinasi berbagai strategi, Indonesia dapat mencapai target net zero emission pada 2060. Energi terbarukan, efisiensi energi, dan transportasi publik yang berkelanjutan adalah pilar-pilar utama menuju masa depan yang lebih hijau.