Gelombang mobil listrik dan hybrid dari merek-merek China semakin deras memasuki pasar otomotif Indonesia. Menanggapi fenomena ini, Toyota Indonesia menyatakan kesiapannya untuk bersaing. Pabrikan otomotif asal Jepang ini percaya diri dengan kualitas produk dan jaringan layanan purna jual yang luas.
Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, menegaskan bahwa kompetisi adalah hal yang wajar dalam bisnis. "Kompetisi akan selalu datang, dan kami sudah siap menghadapinya," ujarnya di sela-sela pameran otomotif IIMS 2024.
Menurut Anton, persaingan di industri otomotif tidak hanya soal produk. Faktor-faktor seperti kekuatan merek, kualitas layanan, dan jaminan purna jual juga memegang peranan penting. "Konsumen harus melihat semua aspek dengan baik. Pilih produk yang terbaik, tapi jangan lupakan layanan dan aftersales," imbuhnya.
Toyota sendiri memiliki lini produk hybrid yang cukup lengkap, mulai dari model plug-in hybrid seperti All New RAV4 GR Sport PHEV, hingga model hybrid konvensional seperti Corolla Cross HEV, Camry HEV, Prius HEV, Alphard HEV, Innova Zenix HEV, dan Yaris Cross HEV.
Optimisme Toyota dalam menghadapi persaingan juga didorong oleh insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari pemerintah untuk mobil hybrid. Insentif ini diharapkan dapat membuat harga mobil hybrid lebih terjangkau bagi konsumen.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah melalui insentif 3% ini. Ini sangat positif dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Jika dihitung, insentif ini bisa memberikan keuntungan sekitar Rp 10 juta sampai Rp 13 juta bagi konsumen. Mudah-mudahan ini akan meningkatkan animo masyarakat untuk membeli mobil hybrid," pungkas Anton. Dengan harga yang semakin kompetitif dan pilihan model yang beragam, Toyota yakin dapat mempertahankan posisinya di pasar mobil hybrid Indonesia.