Jakarta – Pemerintah Indonesia semakin serius mendorong penggunaan energi bersih dengan menargetkan implementasi bahan bakar biodiesel B50 pada tahun 2026. Langkah ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan program B40 yang telah berjalan sejak Januari 2025 dan menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyampaikan bahwa saat ini B50 sedang dalam tahap pengujian intensif. "Kita sedang diuji, dites, nanti mohon bantuan juga dari sektor transportasi untuk bersama-sama kita road test," ujarnya dalam sebuah acara terkait mobilitas rendah karbon di Jakarta.

Menurut Eniya, uji jalan ini sangat penting untuk memastikan performa dan ketahanan mesin kendaraan saat menggunakan B50. Pemerintah menggandeng Toyota dan Pertamina untuk berkolaborasi dalam serangkaian pengujian yang komprehensif, mirip dengan proses pengembangan B20 dan B30 sebelumnya.

Program B40 sendiri telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sejak diluncurkan, penyaluran B40 telah mencapai 1,2 juta kiloliter. Pemerintah menargetkan penyaluran biodiesel sebesar 15,6 juta kiloliter tahun ini, yang diperkirakan dapat menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) hingga 41 juta ton.

Selain fokus pada B50, pemerintah juga tengah mempersiapkan regulasi terkait perdagangan karbon untuk memberikan nilai ekonomi bagi penurunan emisi yang dihasilkan dari penggunaan biodiesel. Hal ini diharapkan dapat mempercepat transisi menuju energi bersih dan mendorong investasi di sektor energi terbarukan.

Langkah lain yang diambil pemerintah adalah memulai produksi bahan bakar minyak (BBM) di kilang sulfur rendah yang memenuhi standar Euro 5. Ini akan membantu mengurangi emisi sulfur dioksida (SO2) dan meningkatkan kualitas udara.

"Nanti emisi dari B40 atau biodiesel bisa diklaim menjadi nilai karbon, mudah-mudahan bisa membantu Pertamina mengakselerasi Euro5," kata Eniya. Ia menambahkan bahwa penurunan sulfur dari kilang Pertamina akan semakin memacu penggunaan biodiesel, bahkan hingga B60, sehingga emisi dapat ditekan secara signifikan.

Dengan implementasi B50 dan langkah-langkah pendukung lainnya, Indonesia menunjukkan ambisi besar dalam mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi yang lebih berkelanjutan. Keberhasilan program ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya global dalam memerangi perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih bersih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini