Bekasi – Kecelakaan maut kembali terjadi di Bekasi, Jawa Barat, menimpa pengendara motor yang berboncengan tiga (cengtri). Tiga orang dilaporkan tewas di tempat kejadian dan satu lainnya mengalami luka berat. Insiden tragis ini terjadi pada Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 04.45 WIB di Jalan Inspeksi Kalimalang Kampung Pekopen, Desa Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Kecelakaan melibatkan dua unit sepeda motor. Motor Honda bernopol BE-6893-ZE yang dikendarai oleh seorang pria berinisial P, membonceng dua orang lainnya, C dan BH. Motor ini bertabrakan dengan motor Yamaha bernopol B-5579-FAW yang dikemudikan seorang pria berinisial BK.

"Tiga orang meninggal dunia, dan satu orang mengalami luka berat," ungkap sumber dari pihak kepolisian setempat.

Korban meninggal dunia adalah BH, P, dan BK. Sementara C, penumpang motor Honda, mengalami luka berat dan saat ini tengah menjalani perawatan intensif. BK sendiri merupakan pengendara motor yang menjadi korban tabrakan dari motor yang membawa tiga penumpang.

Menurut keterangan saksi mata, kecelakaan bermula ketika motor Honda yang dikendarai P melaju dari arah barat menuju timur. Setibanya di lokasi kejadian, motor tersebut diduga melaju terlalu ke kanan, memasuki jalur berlawanan, dan langsung bertabrakan dengan motor Yamaha yang datang dari arah berlawanan.

Faktor Kelalaian dan Jalan Lurus Sepi Jadi Sorotan

Pengamat keselamatan berkendara dari sebuah lembaga independen, Arya Sena, menyoroti faktor kelalaian dan kondisi jalan sebagai penyebab utama kecelakaan ini. Ia menjelaskan bahwa kecelakaan adu banteng seperti ini seringkali disebabkan oleh pengendara yang kehilangan fokus.

"Distraksi bisa datang dari mana saja. Bukan hanya penggunaan ponsel, tapi juga pikiran yang melayang atau kelelahan," ujarnya.

Selain itu, Arya juga menyoroti fenomena kecelakaan di jalan lurus dan sepi. Menurutnya, jalan yang lurus dan sepi seringkali membuat pengendara merasa nyaman dan cenderung memacu kecepatan.

"Ketika merasa nyaman, kewaspadaan seringkali menurun. Ini yang membuat pengendara terlena dan akhirnya kehilangan kendali," jelasnya.

Keselamatan Berkendara: Bukan Sekadar Pilihan, Tapi Kebutuhan

Tragedi ini kembali mengingatkan pentingnya keselamatan berkendara. Arya menekankan bahwa keselamatan seharusnya menjadi prioritas utama bagi setiap pengendara.

"Persiapkan diri sebelum berkendara. Pastikan kondisi fisik dan mental prima. Periksa kendaraan secara berkala. Dan yang terpenting, patuhi rambu lalu lintas dan jangan melampaui batas kecepatan," tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kecelakaan lalu lintas tidak hanya merugikan secara fisik dan psikologis, tetapi juga secara finansial.

"Kecelakaan bisa memiskinkan. Biaya pengobatan, perbaikan kendaraan, hingga kehilangan mata pencaharian bisa menjadi beban yang sangat berat," pungkasnya.

Kecelakaan ini menjadi pelajaran pahit bagi kita semua. Mari jadikan keselamatan berkendara sebagai budaya, bukan sekadar pilihan. Utamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya. Karena, keluarga menanti Anda di rumah dengan selamat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini