Raksasa kendaraan listrik asal China, Yadea, menunjukkan keseriusannya dalam menggarap pasar Indonesia. Bukan sekadar menjual motor listrik, Yadea berencana membangun ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif, mulai dari pabrik lokal hingga transfer teknologi.
Senior Vice President of Yadea Technology Group, Wang Jiazhong, menyatakan bahwa investasi besar-besaran akan digelontorkan untuk mewujudkan ambisi tersebut. Nilainya tak main-main, mencapai 150 juta USD atau setara dengan lebih dari 2,3 triliun rupiah, yang akan direalisasikan secara bertahap dari tahun 2024 hingga 2028.
"Investasi ini akan digunakan untuk membangun pabrik seluas 270.000 meter persegi dengan kapasitas produksi hingga 3 juta unit per tahun," ungkap Wang Jiazhong di sela-sela peluncuran motor Velax pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Pabrik baru ini ditargetkan siap beroperasi pada tahun 2026, menambah kapasitas produksi yang sudah ada sebesar 300 ribu unit per tahun.
Lebih lanjut, Wang Jiazhong menekankan komitmen Yadea untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). "Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kami menargetkan mencapai 70 persen TKDN. Kami ingin teknologi hadir di sini, kami ingin berinvestasi jangka panjang di Indonesia," tegasnya. Peningkatan TKDN ini diharapkan dapat memicu pertumbuhan industri komponen lokal dan memberikan peluang bagi industri kecil dan menengah (IKM) untuk menjadi bagian dari rantai pasok.
Menyadari tantangan infrastruktur pengisian daya di Indonesia, Yadea juga berkomitmen untuk memperluas jaringan pengisian daya di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna motor listrik Yadea dalam setiap perjalanan.
Garansi dan Layanan Purna Jual Jadi Andalan
Selain investasi dan pengembangan produk, Yadea juga memberikan perhatian khusus pada layanan purna jual. Garansi produk yang komprehensif menjadi salah satu daya tarik utama. "Setiap produk telah kami uji lebih dari 20 ribu kilometer untuk memastikan kualitasnya," kata Wang Jiazhong.
Yadea menawarkan garansi baterai graphene selama dua tahun, sementara untuk baterai lithium, mereka memberikan garansi penggantian baru selama tiga tahun. Kehadiran layanan purna jual yang luas dan mudah diakses, termasuk customer service hotline untuk memberikan informasi lokasi dealer terdekat, juga menjadi nilai tambah bagi konsumen.
Diversifikasi Produk dan Target Pasar
Yadea juga berencana menerapkan strategi diversifikasi produk untuk menjangkau berbagai segmen pasar. "Kami akan mengenalkan produk yang menyasar anak muda, produk ramah anak-anak, roda tiga untuk ibu-ibu, bahkan produk untuk sektor pertanian," jelas Wang Jiazhong.
Dengan pangsa pasar sepeda motor yang mencapai lebih dari 6 juta unit per tahun, Yadea melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial. Pengalaman global Yadea, yang telah menjual lebih dari 100 juta unit di lebih dari 100 negara, menjadi modal penting untuk bersaing di pasar Indonesia.
"Kami akan terus memperbaiki setiap keluhan dan meyakinkan masyarakat bahwa kendaraan listrik adalah pilihan masa depan," pungkas Wang Jiazhong. Dengan investasi besar, komitmen terhadap TKDN, dan fokus pada layanan purna jual, Yadea siap bersaing dan berkontribusi pada perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.