Jakarta – Di tengah lautan pilihan oli mesin, banyak pemilik mobil tergoda untuk mencoba berbagai merek dan tingkat kekentalan demi performa maksimal. Tapi, apakah kebiasaan ini aman untuk mesin kesayangan Anda? Atau justru bisa berujung malapetaka?

Mengganti merek oli sebenarnya sah-sah saja, asalkan tetap berpegang pada rekomendasi spesifikasi yang diberikan pabrikan mobil. Demikian disampaikan oleh [Nama Ahli/Bengkel], seorang pakar otomotif dari [Nama Bengkel/Institusi].

"Yang paling penting adalah memastikan oli yang digunakan sesuai dengan standar yang direkomendasikan untuk mobil Anda. Merek bisa berbeda, tapi spesifikasi dasarnya harus sama," jelasnya.

Namun, yang perlu diwaspadai adalah perubahan drastis pada tingkat kekentalan oli. Perubahan kekentalan yang ekstrim bisa berakibat fatal pada kinerja mesin.

"Perubahan kecil pada tingkat kekentalan, misalnya dari 10W-40 ke 5W-40 masih bisa ditolerir. Tapi, kalau langsung meloncat dari 10W-40 ke 0W-20, itu sudah terlalu jauh dan berisiko," tambahnya.

Oli yang terlalu encer bisa menyebabkan pelumasan yang kurang optimal, sehingga mesin bekerja lebih keras dan rentan terhadap kerusakan. Sebaliknya, oli yang terlalu kental bisa menghambat sirkulasi oli, terutama saat mesin masih dingin, dan membuat komponen mesin sulit bergerak.

Selain tingkat kekentalan, ada satu hal lagi yang jauh lebih penting: keaslian oli. Menggunakan oli palsu, meskipun spesifikasinya tertera sama dengan yang asli, sama saja dengan menjerumuskan mesin mobil Anda ke jurang kehancuran.

"Mau merek bagus atau biasa saja, semua akan sia-sia kalau olinya palsu. Oli palsu itu isinya tidak jelas, bisa merusak komponen mesin dalam jangka panjang," tegasnya.

Oleh karena itu, pemilik mobil disarankan untuk selalu membeli oli dari sumber yang terpercaya dan memastikan keaslian produk sebelum digunakan. Jangan tergiur dengan harga murah yang tidak masuk akal, karena bisa jadi itu adalah indikasi oli palsu.

Jadi, kesimpulannya, mengganti merek oli tidak masalah, asalkan masih sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan pabrikan. Hindari perubahan drastis pada tingkat kekentalan, dan pastikan oli yang Anda gunakan adalah oli asli, bukan produk palsu. Dengan begitu, Anda bisa menjaga performa mesin mobil tetap optimal dan terhindar dari risiko kerusakan yang tidak diinginkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini