Jakarta – Jalanan Indonesia kembali berduka. Serangkaian kecelakaan maut yang melibatkan truk dengan masalah rem blong kembali terjadi dalam beberapa hari terakhir, merenggut nyawa dan meninggalkan trauma mendalam bagi para korban serta keluarga.
Setelah insiden tragis di Gerbang Tol Ciawi beberapa waktu lalu, di mana sebuah truk pengangkut air galon mengalami rem blong, kini giliran Sukabumi dan Bali menjadi saksi bisu dari kelalaian yang berulang ini.
Di Sukabumi, sebuah truk bermuatan batu terguling dan menimpa sebuah mobil pribadi di ruas jalan Palabuhanratu – Sukabumi (8/2/2025). Empat nyawa melayang dalam kejadian tersebut, sementara enam lainnya mengalami luka-luka. "Faktor penyebab utama kecelakaan ini diduga akibat rem truk yang tidak berfungsi dengan baik sehingga sopir kehilangan kendali dan truk terguling," ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi Ipda M Yanuar Fajar.
Tragedi serupa terjadi sehari kemudian di Bali, tepatnya di Jalan Raya Susut-Kintamani (9/2/2025). Sebuah truk tronton bermuatan semen menabrak sejumlah pengendara, menewaskan tiga orang, termasuk sopir truk dan seorang anggota TNI yang tengah bertugas. Dugaan sementara, kecelakaan ini juga disebabkan oleh rem blong.
Rentetan kecelakaan ini memicu keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menegaskan bahwa kecelakaan maut akibat truk rem blong akan terus terjadi jika akar permasalahannya tidak diselesaikan.
"Kecelakaan truk di jalan raya kerap dinilai terjadi akibat kelalaian dalam persiapan kendaraan. Selain kompetensi pengemudi, kondisi kendaraan yang kurang terawat membuat kecelakaan yang melibatkan angkutan barang terus terjadi. Kejadian-kejadian ini mencerminkan lemahnya tata kelola dan kurangnya upaya perbaikan yang seharusnya dilakukan," kata Djoko.
Djoko menambahkan, masalah truk dengan dimensi dan muatan berlebih (ODOL) juga menjadi faktor krusial yang belum terselesaikan. Hal ini menunjukkan adanya karut marut dalam penyelenggaraan atau tata kelola angkutan logistik di Indonesia.
Solusi Mendesak dan Tata Kelola Logistik yang Lebih Baik
Pemerintah didesak untuk segera mengambil langkah nyata dan terukur dalam meningkatkan keselamatan transportasi darat. Langkah-langkah tersebut harus mencakup:
- Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Hukum: Tindak tegas truk-truk yang melanggar aturan, terutama terkait dengan dimensi dan muatan berlebih (ODOL).
- Pemeriksaan Kendaraan yang Lebih Ketat: Intensifkan pemeriksaan kondisi kendaraan secara berkala, khususnya sistem pengereman, untuk memastikan kelayakan jalan.
- Peningkatan Kompetensi Pengemudi: Berikan pelatihan dan sertifikasi yang memadai bagi para pengemudi truk, serta awasi jam kerja mereka untuk mencegah kelelahan.
- Perbaikan Infrastruktur Jalan: Lakukan perbaikan jalan secara berkala, terutama di jalur-jalur rawan kecelakaan.
- Evaluasi Tata Kelola Logistik: Tinjau ulang dan perbaiki sistem tata kelola logistik secara menyeluruh untuk mencegah praktik-praktik yang merugikan dan membahayakan.
Kehidupan tidak boleh terus menerus dipertaruhkan di jalanan. Perbaikan sistem transportasi dan penegakan hukum yang tegas adalah kunci untuk mengakhiri tragedi rem blong dan menciptakan jalanan yang aman bagi semua.