Indomobil Group, melalui anak perusahaannya Indomobil eMotor, baru saja memperkenalkan motor listrik Adora di pasar Indonesia. Motor ini digadang-gadang sebagai produk lokal dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 50%. Namun, kemunculannya langsung memicu perdebatan karena desainnya dinilai sangat mirip dengan motor listrik asal China.
Secara visual, Adora memiliki kemiripan yang mencolok dengan motor listrik YME-07X buatan Changzhou Yamasaki Motorcycle, sebuah perusahaan otomotif asal Tiongkok. Dari bagian depan, tarikan garis bodi, hingga detail komponen pendukung, keduanya nyaris identik. Perbedaan signifikan hanya terletak pada pilihan warna, desain striping, dan penempatan emblem merek.
Padahal, pihak Indomobil mengklaim bahwa Adora telah melalui proses pengembangan selama setahun penuh di Indonesia. Proses perakitan pun dilakukan secara lokal di fasilitas produksi yang berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Lantas, bagaimana tanggapan Indomobil mengenai tudingan kemiripan desain ini?
"Ini motor buatan Indomobil. Kami melakukan riset, mengembangkan, dan berinvestasi besar dalam RnD (Research and Development). Jadi ini murni motor buatan kami, bukan barang impor yang diubah mereknya," tegas Chief Executive Officer (CEO) Indomobil eMotor, Pius Wirawan, saat peluncuran di Jakarta Pusat, Kamis (6/2).
Pius menampik tudingan bahwa Adora adalah produk rebadge. "Ini didesain, dikembangkan, dan diproduksi oleh Indomobil. Jadi ini buatan Indonesia 100 persen," imbuhnya.
Menanggapi kemiripan desain dengan produk China, Pius menjelaskan bahwa tim RnD Indomobil banyak belajar dari industri otomotif di Tiongkok, yang dinilai sebagai kiblat kendaraan listrik dunia.
"Tim RnD melakukan riset dan pengembangan, dan kita pahami bahwa di Indonesia, perkembangannya belum sebaik di luar negeri. Tim RnD kami banyak ditempatkan di China. Motor ini kita kembangkan sendiri, namun resources-nya banyak," jelasnya.
Bahkan, Pius membantah jika Adora disebut mirip YME-07X. Ia mengklaim bahwa berdasarkan feedback yang diterima, desain Adora justru mengingatkan pada motor bebek lawas yang populer di Indonesia era 90-an.
Adora hadir dalam dua varian: versi basic dengan harga Rp 24,5 juta dan versi livery yang sedikit lebih mahal, Rp 24,9 juta. Harga tersebut berstatus on the road Jakarta.
Yang menarik, motor listrik YME-07X yang disebut mirip dengan Adora dijual dengan harga sekitar US$ 590 atau setara dengan Rp 9 jutaan. Perbedaan harga yang signifikan ini tentu menimbulkan pertanyaan terkait biaya pengembangan dan produksi motor listrik di Indonesia.
Kontroversi kemiripan desain ini menjadi tantangan bagi Indomobil dalam meyakinkan konsumen akan kualitas dan orisinalitas Adora sebagai produk lokal. Ke depannya, transparansi dalam proses pengembangan dan peningkatan TKDN akan menjadi kunci untuk membangun kepercayaan pasar terhadap motor listrik buatan Indonesia.