Jakarta – Insiden kecelakaan beruntun yang melibatkan truk dengan dugaan rem blong di Gerbang Tol Ciawi pada Rabu (5/2/2025) lalu kembali menyoroti pentingnya pemahaman teknik pengereman yang benar, khususnya bagi pengemudi kendaraan berat. Kejadian tersebut, yang melibatkan truk pengangkut galon air mineral, menjadi pengingat bahwa sistem pengereman adalah kunci utama keselamatan di jalan raya.
Menanggapi kejadian ini, pengamat keselamatan berkendara, Budi Santoso, menekankan bahwa mengemudi truk, apalagi dengan muatan berat, memerlukan strategi khusus saat mendekati area dengan potensi perlambatan seperti gerbang tol.
"Banyak pengemudi truk yang mengabaikan pentingnya engine brake. Mereka terlalu mengandalkan rem kaki, terutama saat membawa beban berat. Ini sangat berbahaya," ujar Budi, saat dihubungi Jumat (7/2/2025).
Menurut Budi, idealnya, pengemudi truk mulai mengurangi kecepatan secara bertahap jauh sebelum gerbang tol. Teknik yang disarankan adalah:
-
Lepas Pedal Gas Lebih Awal: Setidaknya 200 meter sebelum gerbang tol, angkat kaki dari pedal gas untuk mengaktifkan engine brake. Efektivitas engine brake sangat bergantung pada bobot muatan. Semakin berat muatan, semakin besar efek perlambatannya.
-
Rem Kaki Secara Halus: Gunakan rem kaki secara bertahap dan hindari pengereman mendadak. Tujuannya adalah untuk membantu engine brake dan menjaga keseimbangan kendaraan.
-
Turunkan Gigi Secara Bertahap: Sesuaikan persneling dengan kecepatan. Turunkan gigi secara bertahap untuk memaksimalkan efek engine brake. Pastikan perpindahan gigi dilakukan dengan halus agar tidak terjadi engine brake yang terlalu tiba-tiba.
-
Jaga Kecepatan Rendah: Masuki area gerbang tol dengan kecepatan rendah. Ini memberikan waktu reaksi yang cukup jika terjadi sesuatu yang tidak terduga.
"Penting diingat, pengereman berlebihan hanya dengan rem kaki dapat menyebabkan brake fading, yaitu kondisi di mana kampas rem menjadi panas dan kehilangan efektivitasnya. Inilah yang sering disebut rem blong," jelas Budi.
Lebih lanjut, Budi menambahkan, perawatan berkala pada sistem pengereman juga sangat krusial. "Pastikan kampas rem, minyak rem, dan komponen lainnya dalam kondisi prima. Jangan tunda penggantian jika sudah aus atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan," tegasnya.
Kecelakaan di GT Ciawi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pengemudi, khususnya pengemudi truk, untuk selalu mengutamakan keselamatan dan menerapkan teknik pengereman yang benar. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama.