Perseteruan abadi antara dua model Kijang Innova, Reborn dan Zenix, bukan hanya soal spesifikasi mesin. Lebih dari itu, keduanya ternyata memiliki segmentasi pasar yang berbeda, bahkan cukup signifikan. Jika selama ini publik hanya melihat perbandingan angka penjualan atau performa di atas kertas, kini terungkap perbedaan mencolok dari sisi konsumen yang memilih kedua mobil keluarga ini.
Peta konsumen kedua mobil ini terkuak dari data internal pabrikan. Menurut analisis, Kijang Innova Reborn lebih banyak dibeli oleh konsumen di luar Pulau Jawa. Preferensi ini bukan tanpa alasan. Mayoritas konsumen Reborn lebih mengutamakan aspek fungsionalitas. Mereka membutuhkan mobil yang tangguh melibas berbagai medan jalan, termasuk kondisi jalan yang kurang bersahabat. Tak heran, Reborn juga masih menjadi primadona bagi perusahaan penyewaan mobil, baik skala korporasi maupun perorangan. Karakteristik ini seolah menegaskan bahwa Reborn memang dirancang sebagai "kuda beban" yang siap diandalkan untuk berbagai keperluan.
Sebaliknya, Kijang Innova Zenix lebih populer di kalangan konsumen di Pulau Jawa. Konsumen Zenix juga cenderung merupakan private customer yang lebih mengedepankan gaya hidup dan teknologi. Mesin bensin yang lebih modern, terutama opsi hybrid, menjadi daya tarik utama bagi mereka. Zenix, dengan segala inovasinya, seolah menjadi representasi kendaraan keluarga yang ideal bagi kaum urban. Perbedaan ini menunjukkan bahwa Zenix bukan sekadar generasi penerus Reborn, melainkan sebuah diferensiasi produk dengan target pasar yang berbeda pula.
Penting untuk dicatat, kedua model ini sama-sama menyumbang angka penjualan yang fantastis sepanjang tahun ini. Fakta ini membuktikan bahwa Kijang Innova, dalam berbagai wujudnya, tetap menjadi pilihan utama di segmen MPV medium.
Lantas, apa yang membuat kedua model ini memiliki daya pikat yang berbeda? Mari kita telusuri lebih dalam. Kijang Innova Zenix menawarkan dua pilihan mesin: bensin 2.000 cc dengan teknologi Dynamic Force Engine yang mampu menghasilkan tenaga 174 PS dan torsi 204,9 Nm, serta varian hybrid yang memadukan mesin TNGA 2.000 cc dengan motor listrik, menghasilkan tenaga gabungan 186 PS. Di sisi lain, Kijang Innova Reborn hadir dengan dua opsi mesin: diesel 2.400 cc (149 PS dan torsi 342,2 Nm) yang bertenaga, serta bensin 2.000 cc (139 PS dan torsi 183,3 Nm).
Dari sini, jelas terlihat bahwa perbedaan mesin juga ikut berkontribusi pada perbedaan segmentasi konsumen. Mesin diesel Reborn yang bertenaga dan torsinya besar sangat cocok untuk kebutuhan fungsional dan medan yang beragam, sementara mesin bensin dan hybrid Zenix yang lebih halus dan efisien lebih pas untuk penggunaan perkotaan.
Dengan demikian, konsumen kini memiliki pilihan yang lebih variatif. Bukan lagi sekadar memilih antara Innova lama dan baru, tetapi memilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing. Reborn dengan segala ketangguhan dan fungsionalitasnya, atau Zenix dengan sentuhan modernitas dan efisiensi? Pilihan ada di tangan Anda.