Jakarta – Perjalanan jauh seringkali menghadirkan tantangan tersendiri, bukan hanya soal kemacetan, tetapi juga ancaman microsleep. Kondisi tertidur sekejap tanpa disadari ini, kerap menjadi biang keladi kecelakaan lalu lintas, terutama di jalan tol yang lurus dan monoton.
Banyak yang menganggap remeh, padahal microsleep bukan sekadar rasa kantuk biasa. Menurut pakar keselamatan berkendara, kondisi ini terjadi ketika otak sudah mencapai titik lelah, namun dipaksa untuk tetap fokus. Kurangnya istirahat dan perjalanan yang membosankan adalah dua faktor utama pemicunya.
"Kelelahan yang menumpuk akibat kurang tidur atau mengemudi berjam-jam tanpa henti, membuat otak kesulitan mempertahankan kewaspadaan," ujar seorang praktisi driving safety yang enggan disebutkan namanya. "Ditambah lagi jalan tol yang cenderung lurus tanpa banyak variasi visual, membuat otak kehilangan rangsangan dan mudah sekali ‘tertidur’," lanjutnya.
Kondisi ini berbahaya karena seringkali terjadi tanpa kita sadari. Ketika microsleep menyerang, pengemudi bisa kehilangan kendali atas kendaraan dalam hitungan detik. Akibatnya, kecelakaan fatal pun tak terhindarkan.
Lantas, bagaimana cara menghindari jebakan microsleep ini? Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Istirahat Cukup Sebelum Berkendara: Pastikan tubuh benar-benar fit sebelum memulai perjalanan jauh. Jangan memaksakan diri jika memang merasa kurang tidur.
- Jadwalkan Istirahat: Setiap dua jam perjalanan, luangkan waktu untuk berhenti sejenak. Manfaatkan waktu ini untuk peregangan, berjalan kaki, atau sekadar menghirup udara segar.
- Ciptakan Suasana Kabin Nyaman: Pastikan sirkulasi udara dalam mobil terjaga dengan baik. Hindari suhu yang terlalu dingin karena bisa membuat tubuh semakin lesu.
- Stimulasi Diri: Jangan biarkan otak menganggur selama perjalanan. Dengarkan musik yang ceria, ajak penumpang berbicara, atau sesekali menepi untuk menikmati pemandangan.
- Jangan Ragu Berhenti: Jika sudah merasa mengantuk atau sulit fokus, segera menepi di tempat yang aman dan istirahat. Mengonsumsi kopi atau minuman berkafein hanya solusi sementara, bukan pengganti istirahat yang berkualitas.
Ingat, keselamatan di jalan adalah prioritas utama. Jangan pernah meremehkan microsleep. Dengan perencanaan perjalanan yang matang dan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, kita bisa meminimalisir risiko kecelakaan yang disebabkan oleh kondisi berbahaya ini. Jadi, berkendaralah dengan bijak dan selalu utamakan keselamatan.