Jakarta – Pernahkah Anda terjebak dalam kemacetan panjang di jalan tol, padahal tidak ada kecelakaan atau kendaraan mogok di depan? Kondisi ini, yang sering disebut sebagai phantom traffic, menjadi momok yang kerap kali membuat frustrasi. Bukan disebabkan oleh insiden fisik, kemacetan ini justru lahir dari perilaku berkendara yang kurang ideal dan memicu efek domino yang tak terduga.
Pakar keselamatan berkendara, Jusri Pulubuhu, menjelaskan bahwa phantom traffic adalah situasi di mana arus lalu lintas tiba-tiba melambat atau bahkan berhenti, tanpa adanya hambatan kasat mata. "Kemacetan ini bisa muncul meski jalan terlihat lancar. Sumbernya bukan dari halangan fisik, melainkan dari ketidakstabilan kecepatan kendaraan," ungkapnya.
Efek Domino dari Inkonstistensi Kecepatan
Bayangkan sebuah deretan mobil di jalan tol. Satu mobil tiba-tiba mengerem mendadak, atau justru melaju terlalu pelan dari batas kecepatan normal. Kendaraan di belakangnya secara refleks akan menurunkan kecepatan. Proses ini terus berlanjut, dan kecepatan semakin menurun di barisan belakang. "Seperti efek domino, perlambatan dari satu kendaraan akan merambat ke belakang dan bisa membuat kendaraan di belakang berhenti total," lanjut Jusri.
Padahal, jalan tol dirancang untuk kelancaran arus lalu lintas dengan kecepatan yang relatif konstan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan perilaku berkendara yang tidak konsisten, seperti melaju terlalu pelan di lajur kanan, menjadi pemicu utama phantom traffic. "Jalan tol untuk luar kota idealnya dilalui dengan kecepatan 80-100 km/jam. Jika ada yang melaju di bawah itu, efeknya akan terasa ke kendaraan di belakang," imbuh Jusri.
Tol Bisa Lebih Macet dari Jalan Biasa?
Ironisnya, kondisi ini sering membuat jalan tol yang seharusnya bebas hambatan, justru lebih macet dari jalan biasa. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan kepatuhan pengemudi terhadap tata tertib berlalu lintas. "Saat ini, tol justru seringkali lebih macet karena kurangnya kesadaran menjaga kecepatan yang stabil dan konsisten," jelasnya.
Phantom traffic sering muncul di jam-jam sibuk saat volume kendaraan tinggi. Pengemudi seringkali merasa frustrasi karena terjebak dalam kemacetan yang tidak jelas penyebabnya.
Solusi: Jaga Konsistensi, Hindari Manuver Mendadak
Untuk mengatasi phantom traffic, penting bagi pengemudi untuk lebih berhati-hati dan menjaga kecepatan yang konsisten. Hindari manuver mendadak yang dapat memicu reaksi berantai di belakang. Memahami fenomena ini akan membantu pengemudi untuk berkontribusi pada kelancaran lalu lintas, sehingga jalan tol dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan kesadaran dan kedisiplinan, misteri kemacetan ‘hantu’ ini bisa diminimalisir.