Jakarta – Banyak pemilik motor matic kurang peduli soal oli gardan. Padahal, komponen ini memegang peranan krusial untuk menjaga transmisi tetap bekerja optimal dan tahan lama. Keterlambatan ganti oli gardan bukan cuma bikin performa motor menurun, tapi juga bisa merusak komponen transmisi.
Menurut mekanik berpengalaman dari bengkel umum, Heru Santoso, idealnya penggantian oli gardan dilakukan setiap 8.000 hingga 10.000 kilometer. "Interval penggantian ini bisa disesuaikan dengan kondisi pemakaian," ujar Heru saat ditemui di bengkelnya, Selasa (11/2/2025). Ia menambahkan, "Jika motor sering digunakan untuk perjalanan jauh, melewati kemacetan parah, atau membawa beban berat, sebaiknya ganti oli gardan setiap 8.000 kilometer. Sementara itu, untuk pemakaian harian normal, ganti setiap 10.000 kilometer sudah cukup."
Oli gardan berfungsi melumasi gear transmisi. Seiring waktu dan pemakaian, oli ini akan kehilangan viskositasnya dan tidak lagi efektif melindungi komponen dari gesekan. "Oli gardan yang sudah aus biasanya akan berbau gosong, bahkan gear transmisi akan mengeluarkan bunyi kasar saat motor berjalan. Ini jelas jadi indikasi bahwa oli gardan harus segera diganti," lanjut Heru.
Lebih lanjut, Heru menekankan pentingnya memilih oli gardan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. "Setiap pabrikan motor biasanya punya spesifikasi oli gardan yang berbeda-beda. Informasi ini bisa dilihat di buku manual kendaraan. Hindari menggunakan oli gardan abal-abal karena kualitasnya sering tidak terjamin," tegasnya. Menggunakan oli yang tidak sesuai spesifikasi bisa berdampak buruk pada kinerja transmisi dan mempercepat kerusakan komponen.
Perawatan oli gardan memang kerap dianggap remeh, tapi efeknya sangat signifikan. Dengan melakukan penggantian oli gardan secara rutin dan menggunakan oli yang sesuai, pemilik motor matic dapat memastikan transmisi awet dan kenyamanan berkendara tetap terjaga. Jadi, jangan tunda lagi, segera periksa dan ganti oli gardan motor matic kesayangan Anda.
