Jakarta – Wacana motor gede (moge) diperbolehkan melintas di jalan tol kembali mencuat. Kali ini, usulan tersebut datang dari salah satu anggota parlemen yang menilai kebijakan ini bisa menjadi sumber pendapatan negara yang baru. Namun, di balik potensi keuntungan finansial, tersimpan pula kekhawatiran terkait aspek keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
Anggota dewan tersebut berpendapat bahwa moge, selain digunakan untuk keperluan pribadi, juga seringkali mengemban tugas pengawalan. Dengan demikian, membuka akses jalan tol bagi moge dinilai akan meningkatkan frekuensi penggunaan jalan bebas hambatan tersebut. "Ini kan potensi pasar, kalau kita lihat moge juga sering dipakai untuk pengawalan. Kenapa tidak sekalian saja diizinkan masuk tol?" ujarnya, Sabtu (25/1).
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa moge tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap kerusakan jalan tol, berbeda dengan kendaraan logistik bertonase besar. "Moge itu kan tidak terlalu berat, jadi tidak akan merusak jalan. Tinggal buat aturan yang ketat saja untuk memastikan mereka tertib berlalu lintas," tambahnya.
Potensi pendapatan yang bisa diraih dari moge yang melintasi jalan tol dinilai cukup besar. Dengan asumsi jumlah moge di Indonesia cukup banyak, maka potensi pemasukan negara juga akan meningkat. "Kalau kita hitung-hitung, berapa banyak sih moge di Indonesia? Jika mereka semua menggunakan jalan tol, tentu pendapatan negara akan naik," ujarnya.
Namun, wacana ini bukan tanpa kritik. Beberapa pihak mempertanyakan aspek keselamatan. Pasalnya, lalu lintas di jalan tol didesain untuk kendaraan roda empat, dengan kecepatan tinggi. Kehadiran moge dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran lalu lintas dan bahkan meningkatkan risiko kecelakaan.
Seorang pengamat transportasi berpendapat bahwa perlu kajian yang lebih mendalam sebelum kebijakan ini diterapkan. "Kita harus melihat dari berbagai aspek. Bukan hanya soal potensi pendapatan, tetapi juga soal keselamatan dan ketertiban lalu lintas. Apakah infrastruktur jalan tol kita sudah siap?" katanya.
Selain itu, perlu pula dibuat regulasi yang jelas dan tegas untuk mengatur lalu lintas moge di jalan tol. Mulai dari batasan kecepatan, jalur yang diperbolehkan, hingga sanksi bagi pelanggar. Tanpa aturan yang jelas, implementasi kebijakan ini berpotensi menimbulkan masalah baru.
Wacana moge masuk tol ini memang dilematis. Di satu sisi, ada potensi pendapatan negara yang bisa digali. Namun, di sisi lain, ada pula kekhawatiran terkait keselamatan dan ketertiban lalu lintas. Pemerintah perlu melakukan kajian yang komprehensif sebelum mengambil keputusan, dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang ada. Jangan sampai demi mengejar keuntungan finansial, kita mengorbankan keselamatan pengguna jalan lainnya.
Perdebatan mengenai moge masuk tol ini dipastikan akan terus bergulir. Publik akan terus menanti keputusan akhir dari pemerintah, dengan harapan kebijakan yang diambil akan memberikan manfaat bagi semua pihak, tanpa mengorbankan keselamatan dan ketertiban lalu lintas.