Jakarta – Seringkali dianggap sepele, minyak rem punya peran krusial dalam keselamatan berkendara. Banyak pemilik kendaraan abai, membiarkan minyak rem bekerja hingga melewati batas usia pakainya. Padahal, minyak rem yang sudah jelek bisa memicu masalah serius, mulai dari penurunan performa pengereman, kerusakan komponen, hingga risiko kecelakaan fatal.
Bayangkan, ketika Anda sedang berkendara di jalan menurun atau saat kondisi mendesak, lalu tiba-tiba rem terasa blong. Mengerikan bukan? Salah satu penyebabnya adalah minyak rem yang sudah "uzur".
Pakar otomotif mengingatkan, minyak rem punya usia pakai. Seiring waktu, ia akan menyerap uap air dari udara. Kondisi ini menurunkan kualitas minyak rem, sehingga pengereman jadi kurang optimal. Saat suhu meningkat, misalnya saat perjalanan jauh, kinerja rem bisa semakin tidak maksimal.
"Minyak rem yang sudah lama itu seperti spons yang menyerap air. Kalau sudah terlalu banyak air, titik didihnya turun. Ini yang bikin rem jadi ‘ngempos’ saat panas," ujar seorang mekanik berpengalaman di Jakarta, Senin (27/1/2025).
Tidak hanya itu, kandungan air dalam minyak rem juga bisa menyebabkan korosi pada komponen sistem pengereman. Dampaknya, master rem dan kaliper bisa rusak. Jika dibiarkan, bukan tak mungkin rem blong saat kondisi darurat.
Pemilik kendaraan juga perlu memperhatikan jenis minyak rem yang digunakan. Jangan asal ganti. Sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan, misalnya DOT 3 atau DOT 4. Penggunaan jenis minyak rem yang tidak sesuai dapat memperpendek usia pakai dan berpotensi merusak komponen lainnya.
Lantas, kapan sebaiknya mengganti minyak rem? Idealnya, pemeriksaan minyak rem dilakukan setiap 10.000 kilometer atau enam bulan sekali, tergantung mana yang lebih dulu tercapai. Cek juga warna minyak rem. Jika sudah mulai berubah menjadi lebih gelap, itu tanda minyak rem perlu diganti.
Mengganti minyak rem secara rutin bukan hanya soal performa kendaraan, tapi juga soal keselamatan. Jangan biarkan masalah kecil ini menjadi sumber petaka. Ingat, rem yang pakem adalah kunci keselamatan saat berkendara. Mari, lebih peduli dengan perawatan kendaraan kita, demi keamanan diri sendiri dan orang lain.