Jakarta – Pasar otomotif Indonesia kini tengah diramaikan oleh gelombang merek mobil asal China. Tak tanggung-tanggung, saat ini sudah ada 12 merek mobil China yang resmi tergabung dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Kehadiran para pemain baru ini, khususnya di segmen kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV), dinilai dapat memberikan angin segar dan memperkaya pilihan bagi konsumen.
Merek-merek seperti BYD, yang baru seumur jagung di Indonesia namun sudah menjadi primadona di pasar mobil listrik, melihat bahwa semakin banyak pemain EV, akan semakin baik bagi perkembangan industri kendaraan ramah lingkungan. "Semakin banyak opsi buat masyarakat, semakin baik gairah untuk membeli kendaraan, variasi model, tipe-tipe yang lebih, mungkin secara fitur lebih unggul, mungkin secara brand belum terlalu unggul. Itu memberi warna baru untuk industri otomotif," ujar Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia.
Selain BYD, sejumlah merek China lain seperti Wuling, Chery, Morris Garage, DFSK, Seres, Neta, Tank, Baic, Haval, Ora, dan Aion juga turut meramaikan persaingan. Bahkan, diprediksi tahun ini akan semakin banyak merek China yang masuk ke Indonesia, sebut saja Zeekr, Jetour, Jaecoo, Geely, dan Leapmotor, serta Xpeng yang akan dipasarkan oleh Erajaya Active.
Meski gempuran merek China semakin masif, dominasi merek-merek asal Jepang masih sulit digeser. Lima besar merek otomotif terlaris di Indonesia masih ditempati oleh Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki. Dari 10 besar merek terlaris, hanya Wuling yang mampu menembus peringkat dengan menduduki posisi 10 dengan penjualan 21.923 unit. Sementara itu, Hyundai dari Korea Selatan berada satu peringkat di atasnya dengan 22.361 unit.
Wuling, yang sudah hadir sejak 2017, masih menjadi pemimpin penjualan merek China di Indonesia, dengan total wholesales 21.923 unit dan retail sales 25.067 unit. Di posisi kedua, ada BYD yang meski tergolong pendatang baru, mampu menunjukkan daya saing yang cukup signifikan. Dalam tujuh bulan berjualan, BYD berhasil mencatatkan wholesales 15.429 unit dan retail sales 13.946 unit.
Kehadiran merek-merek China ini membawa angin segar bagi industri otomotif Indonesia. Persaingan yang semakin ketat diharapkan dapat mendorong inovasi dan memberikan lebih banyak pilihan yang menarik bagi konsumen. Namun, apakah merek-merek China ini mampu menggeser dominasi merek Jepang di pasar otomotif Indonesia? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, pasar otomotif Indonesia akan semakin berwarna dengan kehadiran para pemain baru ini.