Jakarta – Filter oli sering dianggap sebagai pahlawan dalam menjaga kebersihan pelumas mesin mobil. Namun, benarkah perangkat ini seefektif itu? Banyak pemilik mobil yang bertanya-tanya mengapa oli tetap kotor meski sudah melewati filter, bahkan harus diganti secara berkala setiap 5.000 km atau 6 bulan.
Seorang mekanik dari bengkel mobil di Yogyakarta, Tri Winarno, menjelaskan bahwa filter oli memang memiliki batasan. Ia menyebutkan bahwa filter oli efektif menyaring kotoran berukuran besar, seperti partikel kasar yang mungkin masuk ke dalam sistem pelumasan.
"Filter oli mampu menangkap kotoran yang besar, tapi untuk partikel kecil seperti serbuk besi akibat gesekan antar komponen, atau sisa pembakaran, itu tidak bisa tersaring," jelas Tri kepada tim liputan.
Lebih lanjut, Tri mengungkapkan bahwa partikel-partikel halus tersebut, yang juga disebut sebagai kontaminan, adalah musuh utama oli mesin. Seiring waktu, kontaminan ini akan menggerogoti kualitas oli, membuatnya kehilangan kemampuan pelumasan yang optimal.
"Itulah kenapa oli mesin tetap harus diganti rutin. Filter oli hanya menyaring kotoran kasar. Sementara kontaminan halus tetap akan membuat oli kotor seiring pemakaian," lanjutnya.
Jadi, filter oli memang bukan solusi ajaib untuk menjaga oli tetap bersih selamanya. Perangkat ini hanyalah salah satu komponen penting dalam sistem pelumasan yang memiliki keterbatasan. Untuk menjaga performa mesin dan menghindari kerusakan, penggantian oli secara berkala adalah sebuah keharusan, bukan pilihan. Jangan hanya mengandalkan filter oli saja untuk memastikan mesin mobil Anda terlindungi dengan baik. Lakukan penggantian oli secara rutin dan gunakan oli berkualitas agar mesin mobil selalu prima.