JAKARTA – Belajar mengemudi bukan cuma soal lihai memainkan pedal gas dan setir. Lebih dari itu, pemahaman mendalam tentang rambu lalu lintas adalah kunci utama menjadi pengemudi yang bertanggung jawab dan selamat di jalan raya. Tanpa menguasai rambu, jangan harap Anda bisa mengarungi jalanan dengan aman dan lancar.

"Rambu lalu lintas itu seperti ‘kamus’ jalan raya. Tanpa kita pahami isinya, kita bisa tersesat, bahkan celaka," ujar seorang instruktur mengemudi senior yang enggan disebutkan namanya, Kamis (22/8/2024). Ia menambahkan, rambu bukan hanya sekadar pajangan, tetapi pedoman penting yang mengatur arus lalu lintas dan menjaga keselamatan semua pengguna jalan.

Bayangkan, jika setiap pengemudi mengabaikan rambu lalu lintas, betapa kacau dan berbahayanya jalanan. Belok kiri seenaknya, menerobos lampu merah, atau parkir sembarangan, semua itu adalah dampak dari kurangnya pemahaman terhadap rambu. Padahal, setiap simbol, warna, dan bentuk rambu memiliki makna tersendiri yang wajib dipatuhi.

"Rambu itu bukan cuma untuk pengemudi pemula. Pengemudi berpengalaman pun wajib terus me-refresh pemahamannya. Jangan sampai karena sudah merasa jago, malah abai dan melanggar," katanya lagi.

Undang-Undang pun sudah menegaskan pentingnya rambu lalu lintas. Pasal 106 ayat (4) huruf a Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, jelas menyebutkan kewajiban pengemudi untuk mematuhi rambu-rambu. Pelanggaran terhadap aturan ini bukan cuma soal kena tilang, tapi juga taruhan nyawa. Sanksinya pun tak main-main: denda ratusan ribu rupiah atau hukuman kurungan.

Lantas, bagaimana cara agar kita benar-benar memahami rambu lalu lintas? Selain belajar di lembaga pelatihan mengemudi, ada baiknya kita juga mempelajari rambu-rambu sejak dini. Sekolah bisa menjadi tempat yang ideal untuk menanamkan pemahaman tentang rambu lalu lintas. Dengan begitu, ketika sudah dewasa dan mulai mengemudi, dasar pengetahuannya sudah kuat.

"Jangan anggap remeh soal rambu. Ini bukan sekadar pengetahuan, tapi juga tanggung jawab kita sebagai pengguna jalan. Kalau kita tertib, jalanan juga akan aman dan lancar," pungkasnya.

Jadi, mari kita mulai dari sekarang, jangan hanya fokus pada keterampilan mengemudi saja, tapi juga pahami rambu lalu lintas. Karena rambu bukan sekadar hiasan, tapi adalah ‘nyawa’ kita di jalan raya. Keselamatan kita dan orang lain, bergantung pada pemahaman dan kepatuhan kita terhadap rambu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini