Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Gelombang elektrifikasi kendaraan di Indonesia semakin kuat, dan kali ini, pabrikan otomotif raksasa asal China, BYD, menunjukkan ketertarikannya untuk meramaikan pasar mobil hybrid. Setelah sukses dengan penjualan mobil listrik murni, BYD kini tengah mempertimbangkan untuk membawa teknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) ke tanah air, terutama dengan adanya sinyal positif insentif dari pemerintah.
BYD, yang dikenal sebagai pemimpin global dalam industri New Energy Vehicle (NEV), mencatatkan penjualan lebih dari 4,27 juta unit NEV pada tahun lalu, sebuah angka yang sangat impresif. Lebih dari itu, ekspor NEV BYD juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Kondisi ini menunjukkan bahwa BYD memiliki kapabilitas dan teknologi yang mumpuni untuk bersaing di pasar kendaraan elektrifikasi.
Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, mengungkapkan bahwa BYD mengikuti arahan pemerintah dalam transformasi energi menuju kendaraan yang lebih hijau dan efisien. Teknologi PHEV menjadi opsi menarik karena menawarkan efisiensi bahan bakar dan jarak tempuh yang lebih panjang berkat kapasitas baterai yang lebih besar dibandingkan hybrid biasa.
"Hybrid atau lebih optimalnya PHEV karena dia memiliki baterai yang cukup besar, kapasitas baterai lebih besar, range lebih panjang. Sebenarnya secara teknologi wise, dia lebih advance dari hybrid biasa," ujar Luther, menyoroti keunggulan teknologi PHEV.
Sinyal positif dari pemerintah berupa insentif pajak untuk mobil hybrid, termasuk plug-in hybrid, menjadi daya tarik tersendiri bagi BYD. Meskipun aturan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 3% masih dalam proses, pemerintah telah memberikan bocoran mengenai jenis mobil hybrid yang akan mendapatkan insentif tersebut.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik Kemenperin, Setia Diarta, menjelaskan bahwa insentif tersebut merupakan bagian dari perluasan insentif mobil hybrid berdasarkan Peraturan Kemenperin Nomor 36 tahun 2021. Insentif ini akan diberikan untuk mobil mild hybrid, full hybrid, dan plug-in hybrid.
BYD sendiri tampaknya telah mempersiapkan strategi untuk pasar hybrid Indonesia. Hal ini terbukti dengan pendaftaran paten desain sebuah SUV berteknologi PHEV atau DM-i. Desain tersebut identik dengan BYD Song L DM-i yang baru saja diluncurkan di China. Teknologi DM-i merupakan teknologi plug-in hybrid andalan BYD yang dikenal dengan efisiensi dan performanya.
Pendaftaran paten desain ini menunjukkan bahwa BYD serius mempertimbangkan pasar PHEV di Indonesia. Meskipun masih dalam tahap perhitungan dan kalkulasi, BYD tampaknya siap untuk menghadirkan produk yang kompetitif di pasar Indonesia. Langkah BYD ini tentu akan semakin memanaskan persaingan di segmen kendaraan elektrifikasi dan memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen Indonesia.
Dengan dukungan insentif pemerintah dan teknologi canggih dari BYD, pasar mobil hybrid di Indonesia diprediksi akan semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun mendatang. Kehadiran BYD di segmen ini tentu akan menjadi pemain kunci dalam mendorong transisi menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan.