Jakarta – Belum genap setahun beroperasi di Indonesia, BYD, pabrikan otomotif asal China, telah menunjukkan dominasinya di pasar mobil listrik tanah air. Data penjualan menunjukkan, BYD berhasil meraih pangsa pasar 36% pada tahun 2024, mengalahkan kompetitor lainnya. Pencapaian ini semakin memantapkan posisi BYD sebagai pemain utama di segmen kendaraan listrik, bahkan masuk ke dalam jajaran 11 mobil terlaris di Indonesia.

"Kehadiran BYD di Indonesia, meskipun baru dari Juni hingga Desember 2024, telah memberikan dampak signifikan. Kami berhasil menjual lebih dari 15.000 unit dan menguasai lebih dari sepertiga pasar mobil listrik," ujar Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, dalam sebuah acara di Jakarta Pusat.

Tidak berhenti sampai di situ, BYD juga menyiapkan langkah strategis untuk memperkuat posisinya di pasar Indonesia. Salah satu langkah krusial adalah pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat, yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025. Pabrik ini direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2026 dengan kapasitas produksi mencapai 150 ribu unit per tahun.

"Pembangunan pabrik ini adalah wujud komitmen kami untuk mendukung pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia, termasuk teknologi baterai untuk berbagai jenis kendaraan seperti EV dan PHEV," kata General Manager BYD Asia Pacific, Liu Xueliang. Lebih lanjut, Liu menambahkan bahwa pabrik ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga untuk mendukung ekspor kendaraan listrik dari Indonesia ke kawasan Asia Tenggara.

Selain pembangunan pabrik, BYD juga agresif dalam memperluas jaringan dealernya. Saat ini, BYD telah memiliki 35 dealer yang tersebar di 20 kota. Jumlah ini akan terus ditingkatkan hingga mencapai 80 dealer pada akhir tahun 2025. Ekspansi jaringan ini bertujuan untuk semakin mendekatkan BYD kepada konsumen di seluruh Indonesia.

BYD juga menekankan pentingnya transfer teknologi dalam rencana bisnis mereka di Indonesia. Mereka berencana menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia untuk mewujudkan hal tersebut. Selain itu, BYD telah membuka training center untuk meningkatkan kualitas teknisi di Indonesia.

"Kami berharap dapat berbagi teknologi dan memberikan kesempatan training untuk meningkatkan kualitas teknis di Indonesia," tambah Eagle Zhao.

Tidak hanya itu, BYD juga akan terus memperkenalkan produk-produk baru, termasuk sub-brand Denza, yang merupakan merek mobil listrik premium dari BYD. Langkah ini diyakini akan semakin memperkuat pangsa pasar BYD di Indonesia.

Pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia sendiri juga menunjukkan tren positif. Pangsa pasar mobil listrik meningkat dari 1,7% pada tahun 2023 menjadi 5% pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan semakin meningkat.

BYD menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memberikan produk-produk berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia. "Kami akan terus memperkenalkan teknologi dan produk termutakhir, namun kami tetap rendah hati dan sadar tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan," pungkas Eagle Zhao.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini