Subang, Jawa Barat – Raksasa otomotif asal Tiongkok, BYD, semakin memantapkan posisinya di pasar Indonesia. Perusahaan ini telah mengumumkan rencana memulai produksi mobil listrik di pabrik barunya yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, pada awal tahun 2026 mendatang. Langkah ini menandai komitmen BYD untuk berinvestasi dan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air.

Dengan investasi mencapai Rp 11,7 triliun, pabrik BYD di Subang diproyeksikan memiliki kapasitas produksi hingga 150 ribu unit kendaraan listrik per tahun. Ini menunjukkan keseriusan BYD dalam menggarap pasar Indonesia yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan kendaraan ramah lingkungan.

"Pembangunan fasilitas ini diharapkan akan berkontribusi aktif dalam memenuhi beragam kebutuhan pasar domestik sekaligus memperluas potensi ekspor kendaraan listrik," ujar General Manager BYD Asia Pacific, Liu Xueliang, dalam keterangan resmi. Langkah ini juga sejalan dengan ambisi Indonesia menjadi pusat manufaktur kendaraan elektrifikasi di kawasan Asia Tenggara.

Namun, BYD tidak hanya fokus pada produksi. Perusahaan juga berkomitmen untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang dipersyaratkan oleh pemerintah. Sesuai Peraturan Presiden No. 79 Tahun 2023, mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri harus memiliki TKDN minimal 40 persen pada tahun 2026. Untuk itu, BYD aktif mencari pemasok komponen lokal.

"Itu (menggunakan pemasok lokal) jadi bagian yang harus kita penuhi. Komitmen kepada pemerintah. Bahkan kita beberapa kali sudah melakukan business matching antara BYD dengan industri lokal," ungkap Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Pandjaitan.

Bahkan, BYD tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan baterai produksi dalam negeri. Sebagai salah satu produsen baterai terkemuka di dunia, BYD menyadari pentingnya baterai dalam meningkatkan TKDN. "Baterai adalah salah satu solusinya, tapi perlu banyak kajian terhadap itu," kata Luther. Meskipun masih dalam tahap kajian, BYD melihat potensi besar untuk menggunakan baterai lokal jika memang menguntungkan dan memenuhi persyaratan TKDN.

Kehadiran BYD di Indonesia sendiri telah mendapatkan respon positif dari masyarakat. Terbukti, merek ini telah berhasil menembus jajaran 10 merek mobil terlaris di Indonesia. Beberapa model yang paling diminati antara lain BYD M6 (terjual 6.125 unit), BYD Seal (4.829 unit), BYD Atto 3 (3.292 unit), dan BYD Dolphin (1.187 unit).

Dengan persiapan produksi lokal dan komitmen terhadap TKDN, BYD terlihat semakin serius untuk menjadi pemain utama dalam pasar kendaraan listrik Indonesia. Pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan pun diharapkan akan semakin terakselerasi dengan kehadiran pabrik BYD di Subang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini