Jakarta – Raksasa otomotif asal China, BYD, kembali membuat gebrakan di industri transportasi laut. Mereka baru saja meluncurkan kapal pengangkut kendaraan terbesar di dunia, yang diberi nama "BYD Shenzhen". Kapal ini bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga simbol ambisi global BYD dalam mendistribusikan mobil listriknya ke seluruh dunia.

Kapal yang dinamai sesuai dengan kampung halaman BYD ini mampu memuat hingga 9.200 unit kendaraan. Dengan dimensi panjang mencapai 219 meter dan lebar 37,7 meter, BYD Shenzhen menegaskan bahwa BYD bukan lagi pemain lokal, melainkan kekuatan global yang patut diperhitungkan. Kecepatan maksimum kapal ini mencapai 18,5 knot atau sekitar 34,3 km/jam, memastikan efisiensi dalam pengiriman logistik.

Menariknya, kapal ini tidak hanya besar, tetapi juga ramah lingkungan. BYD Shenzhen menggunakan bahan bakar Liquid Natural Gas (LNG), sebuah langkah maju dalam upaya mengurangi jejak karbon dalam industri pelayaran. Hal ini sejalan dengan komitmen BYD dalam memproduksi kendaraan ramah lingkungan dari hulu hingga hilir.

Peluncuran BYD Shenzhen menandai armada keempat BYD dalam setahun terakhir. Sebelumnya, BYD telah mengoperasikan BYD Explorer, BYD Changzhou, dan BYD Hefei. Pada awal 2026, BYD menargetkan memiliki total delapan armada kapal pengangkut, menunjukkan keseriusan mereka dalam memperluas jangkauan pasar global.

Armada kapal BYD dirancang sebagai kapal RoRo (roll-on/roll-off), yang memungkinkan proses bongkar muat kendaraan yang lebih cepat dan efisien. Tanpa perlu derek atau peralatan eksternal, mobil-mobil listrik BYD dapat dengan mudah dimuat dan diturunkan, menghemat waktu dan biaya operasional.

Ekspansi armada kapal ini sejalan dengan peningkatan ekspor BYD yang signifikan. Pada tahun 2024, BYD berhasil mengekspor 417.204 kendaraan listrik, meningkat 71,9% dari tahun sebelumnya. Meskipun ekspor baru menyumbang sekitar 10% dari total penjualan BYD yang mencapai 4,25 juta unit, pertumbuhan ini menunjukkan bahwa mobil listrik BYD semakin diminati di pasar internasional.

BYD memang dikenal dengan strategi integrasi vertikal yang kuat. Mereka tidak hanya memproduksi mobil, tetapi juga baterai, sel baterai, bahkan memiliki tambang lithium dan perusahaan asuransi EV. Strategi ini memungkinkan BYD untuk mengendalikan seluruh rantai pasokan EV, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga.

Kehadiran BYD Shenzhen dan armada kapal lainnya bukan hanya tentang logistik, tetapi juga tentang membangun kekuatan merek BYD di pasar global. Dengan menguasai jalur distribusi sendiri, BYD tampaknya siap untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri mobil listrik dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini