Jakarta – Kebiasaan membonceng anak kecil di bagian depan sepeda motor, meski sering terlihat, ternyata menyimpan bahaya laten yang kerap diabaikan. Insiden terbaru, yang terekam kamera dan viral di media sosial, menjadi bukti nyata risiko besar yang mengintai di balik praktik ini.

Video tersebut memperlihatkan sebuah keluarga dengan seorang anak kecil di boncengan depan sedang mengisi bahan bakar di SPBU. Saat hendak turun, tanpa diduga, sang anak memutar tuas gas, membuat motor meluncur tak terkendali dan menabrak pengendara lain yang sedang antre. Kejadian ini bukan sekadar kecelakaan biasa, melainkan pengingat keras akan bahaya menempatkan anak di posisi yang salah saat berkendara.

Bukan Sekadar Soal Nyaman, Tapi Juga Hukum dan Keselamatan

Pakar keselamatan berkendara, Jusri Pulubuhu, menjelaskan bahwa menempatkan anak di depan motor bukan hanya masalah kenyamanan. Tindakan ini adalah bentuk kelalaian fatal yang melanggar norma keselamatan dan bahkan hukum. "Jangan hanya melihat akibat langsungnya. Menempatkan anak di depan adalah kelalaian yang tidak bisa ditoleransi," tegasnya.

Posisi ideal untuk membonceng anak adalah di belakang pengendara, dengan catatan kaki anak harus mampu menapak dengan baik pada pijakan kaki motor. Jika kaki anak belum sampai, sebaiknya urungkan niat untuk membawa anak dengan motor. Keseimbangan anak akan terganggu dan membahayakan keselamatan seluruh pengguna jalan.

Lalu, Bagaimana Cara Aman Membonceng Anak?

Agus Sani, praktisi keselamatan berkendara lainnya, juga menekankan hal serupa. Ia menyarankan agar anak selalu dibonceng di belakang dan dalam posisi duduk tegak dengan kaki menapak pada pijakan. Jika anak terlalu kecil, sebaiknya hindari membawa anak dengan sepeda motor.

Selain itu, penggunaan sabuk pengaman tambahan yang mengikat anak ke pengendara sangat dianjurkan. Fungsinya untuk mencegah anak terjatuh jika terjadi guncangan atau hilangnya keseimbangan. Jangan lupakan juga perlengkapan wajib seperti helm yang pas di kepala anak dan terkunci dengan baik.

Persiapan Lengkap Demi Keamanan Anak

Demi keselamatan anak, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan. Pastikan anak memakai jaket tebal, sepatu tertutup, dan celana panjang. Perlengkapan ini bukan sekadar gaya, melainkan pelindung dari angin, panas mesin, dan potensi luka jika terjadi kecelakaan.

Hindari membawa beban berat saat membonceng anak, karena bisa mengganggu keseimbangan motor. Yang terpenting, jangan memaksakan membawa anak jika usianya masih terlalu kecil. Anak di bawah usia 5 tahun belum memiliki kesiapan fisik dan refleks yang memadai untuk berkendara dengan motor. Mereka juga lebih rentan terhadap kelelahan.

Kesimpulan: Utamakan Keselamatan Anak

Kecelakaan akibat kelalaian dalam membonceng anak adalah tragedi yang sebenarnya bisa dihindari. Orang tua perlu menyadari bahwa menempatkan anak di depan motor adalah tindakan berbahaya. Selalu utamakan keselamatan anak dengan membonceng mereka di posisi yang aman dan dengan perlengkapan yang memadai. Jangan sampai, kelalaian kecil berujung pada penyesalan yang mendalam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini