Jakarta – PT Indomobil Energi Baru (IEB), pemegang merek Maxus di Indonesia, telah mengumumkan rencana strategis untuk merakit lokal dua model mobil listrik andalannya, yaitu MIFA 7 dan MIFA 9. Langkah ini akan direalisasikan di pabrik Purwakarta, Jawa Barat, yang juga digunakan oleh Volkswagen. Rencananya, perakitan dengan status completely knock down (CKD) ini akan dimulai pada Maret 2025.

Keputusan ini memunculkan harapan di kalangan konsumen bahwa harga kedua mobil listrik tersebut akan menjadi lebih terjangkau. Namun, Chief Operating Officer (COO) PT Indomobil Energi Baru, Yudhy Tan, memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan. Alih-alih turun, harga Maxus MIFA 7 dan MIFA 9 kemungkinan besar akan tetap sama, atau bahkan berpotensi naik.

"Harga itu menarik ya. Karena dasarnya harga yang kita tawarkan itu sudah termasuk program yang CKD ya. Jadi harga saya rasa sama lah. Kalau ada kenaikan juga kan, karena pemerintah menaikkan pajak," ujar Yudhy Tan, mengindikasikan bahwa kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen akan menjadi faktor penentu.

Meskipun demikian, langkah perakitan lokal ini tetap merupakan tonggak penting bagi Maxus di Indonesia. Dengan melakukan perakitan di dalam negeri, diharapkan rantai pasok akan lebih efisien dan dapat memberikan dampak positif pada operasional bisnis secara keseluruhan.

Saat ini, Maxus Indonesia telah mulai melakukan pengiriman unit MIFA 7 dan MIFA 9 kepada para konsumen. Pada kloter pertama, sebanyak 45 unit telah didistribusikan, dengan MIFA 9, sebagai model yang lebih premium, mendominasi pengiriman.

Spesifikasi Unggulan Maxus MIFA 7 dan MIFA 9

Kedua mobil listrik Maxus ini mengusung teknologi canggih dan fitur keselamatan tingkat tinggi. Keduanya telah meraih rating keamanan ENCAP bintang lima. MIFA 9 dibekali baterai 90 kWh yang mampu menempuh jarak 435 km dalam kondisi penuh, dan dilengkapi fitur fast charging yang memungkinkan pengisian daya dari 30% hingga 80% hanya dalam waktu 30 menit. Fitur-fitur premium seperti captain seat dengan pijat, pengisian daya nirkabel, layar hiburan sentuh 12,3 inci, audio JBL, sistem bantuan pengemudi, tujuh airbag, dan kamera 360 derajat turut melengkapi kendaraan ini.

Sementara itu, MIFA 7 hadir sebagai adik dari MIFA 9, dengan baterai dan rating keamanan yang sama. Perbedaan utama terletak pada ukuran yang lebih ringkas dan jarak tempuh yang lebih jauh, yaitu 480 km. MIFA 7 juga dilengkapi dengan captain seat, panel instrumen terintegrasi dengan layar hiburan, audio premium, dan fitur-fitur keselamatan serupa.

Saat ini, Maxus MIFA 7 dibanderol dengan harga Rp 788 jutaan, sementara MIFA 9 mencapai Rp 1,08 miliaran, keduanya berstatus on the road Jakarta. Dengan adanya rencana perakitan lokal, diharapkan Maxus dapat lebih bersaing di pasar mobil listrik Indonesia, meskipun harga kemungkinan besar tidak akan turun secara signifikan. Pasar akan terus menantikan perkembangan selanjutnya dari strategi Maxus di Indonesia, terutama mengenai dampak dari perakitan CKD dan fluktuasi harga di masa mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini