Jakarta – Aksi Raffi Ahmad kembali menuai perbincangan di media sosial. Kali ini, bukan soal kegiatan bisnis atau hiburan, melainkan terkait pengawalan patwal yang diterimanya saat hendak membuat konten. Momen ini terekam dalam unggahan video di kanal YouTube Rans Entertainment, yang menampilkan Raffi sedang dalam perjalanan menuju rumah komedian Andre Taulany.

Dalam video tersebut, Raffi terlihat mengendarai mobil Suzuki Jimny barunya setelah menghadiri sebuah acara. Ia mengaku ingin memamerkan mobil tersebut kepada Andre. Namun, yang menjadi sorotan adalah adanya iring-iringan petugas patwal yang mengawal perjalanannya. Suara sirine khas patwal pun terdengar jelas dalam video tersebut.

Peristiwa ini sontak memicu beragam komentar dari warganet. Banyak yang mempertanyakan urgensi pengawalan patwal untuk kegiatan yang tampaknya bersifat pribadi dan bukan tugas negara. Mereka menilai penggunaan patwal tersebut berlebihan dan tidak sesuai dengan peruntukannya.

Salah seorang warganet berkomentar, "Dikawal ya A sama patwal… kan cuma buat konten aja… suara motor patwal kedengeran." Komentar lain juga bernada serupa, "Salfok, jalan lancar ternyata ada patwal bermotor di depannya."

Penggunaan patwal sendiri sebenarnya telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa kendaraan yang memiliki hak prioritas di jalan raya adalah ambulans, kendaraan penolong kecelakaan, kendaraan pimpinan lembaga negara, kendaraan tamu negara, dan konvoi untuk kepentingan tertentu yang ditetapkan oleh kepolisian.

Merujuk pada aturan tersebut, patwal digunakan untuk mengawal kendaraan prioritas dengan tujuan memperlancar perjalanan dalam keadaan darurat atau tugas negara. Pengawalan patwal juga disertai dengan penggunaan lampu sirine dan/atau lampu biru sebagai tanda kendaraan prioritas.

Hingga saat ini, video tersebut telah ditonton lebih dari 600 ribu kali. Munculnya video ini kembali membuka diskusi publik mengenai penggunaan fasilitas negara yang seringkali dikaitkan dengan tokoh publik atau selebriti. Pertanyaan besar yang muncul adalah, apakah pengawalan patwal dalam situasi seperti ini dapat dibenarkan? Apakah ada aturan yang dilanggar?

Kejadian ini tentu menjadi pembelajaran bagi semua pihak mengenai pentingnya memahami aturan dan batasan penggunaan fasilitas negara. Selain itu, publik juga semakin kritis dalam mengawasi penggunaan fasilitas negara yang seharusnya diperuntukkan bagi kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan pribadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini