Jakarta – Kasus pemalsuan oli kembali mencuat, mengancam performa dan usia mesin kendaraan. Baru-baru ini, polisi membongkar pabrik oli ilegal di Cilacap, Jawa Tengah, yang memproduksi oli palsu. Kejadian ini kembali mengingatkan kita tentang pentingnya kewaspadaan dalam memilih pelumas kendaraan. Oli, yang berfungsi vital sebagai pelumas dan pendingin mesin, bisa menjadi bumerang jika yang digunakan adalah oli palsu.

Oli palsu, yang kerap dijual dengan harga miring, memiliki kualitas yang jauh di bawah standar. Akibatnya, alih-alih melindungi mesin, oli palsu justru dapat mempercepat kerusakan dan keausan komponen mesin. Kerugiannya pun tidak main-main, mulai dari performa mesin menurun hingga potensi turun mesin yang menguras dompet.

Lalu, bagaimana cara membedakan oli asli dan palsu? Berikut 5 tanda yang patut Anda perhatikan:

  1. Scan Barcode: Oli asli biasanya memiliki barcode yang ketika dipindai akan mengarahkan Anda ke website resmi produsen. Jika barcode tidak bisa dipindai atau malah mengarah ke situs lain, patut dicurigai.

  2. Perhatikan Kemasan: Kemasan oli asli memiliki cetakan warna dan tulisan yang jelas dan tajam. Segel kemasannya pun kuat dan tidak mudah dibuka. Sebaliknya, oli palsu biasanya memiliki kemasan dengan warna pudar, tulisan kurang jelas, dan segel yang mudah rusak.

  3. Warna dan Kejernihan: Oli asli, terutama yang tidak menggunakan zat pewarna tambahan, akan terlihat lebih jernih. Sementara oli palsu, terutama yang menggunakan pewarna, cenderung berwarna keruh.

  4. Batch Number Tidak Presisi: Periksa batch number atau deretan nomor yang terdapat di leher botol dan tutup botol. Pada oli asli, nomor ini biasanya tercetak rapi dan sejajar. Jika terlihat tidak presisi atau acak-acakan, kemungkinan besar itu oli palsu.

  5. Stiker Kusam dan Mudah Luntur: Stiker pada botol oli palsu seringkali terlihat kusam, mudah terkelupas, atau luntur jika terkena gesekan. Perhatikan juga hologram logo. Pada oli asli, hologram akan terlihat jelas dan berkilau saat terkena sinar matahari.

Selain kelima tanda di atas, Anda juga patut curiga jika harga oli yang ditawarkan jauh di bawah harga pasaran. Jangan mudah tergiur dengan harga murah yang justru bisa merugikan Anda di kemudian hari.

Penggunaan oli palsu memang tidak akan langsung membuat mesin kendaraan rusak parah. Namun, dalam jangka panjang, gesekan antar komponen mesin akan meningkat dan keausan akan terjadi lebih cepat. Akibatnya, suhu mesin akan lebih cepat panas dan suara mesin menjadi kasar karena kandungan zat aditif pada oli sudah hilang atau tidak ada sama sekali.

Penting untuk selalu membeli oli di tempat yang terpercaya, seperti bengkel resmi atau toko onderdil yang sudah memiliki reputasi baik. Lebih baik mengeluarkan sedikit lebih banyak uang untuk oli asli demi menjaga kesehatan mesin kendaraan Anda daripada harus menanggung risiko kerusakan yang lebih besar di kemudian hari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini