JAKARTA – Aksi knee down cornering, yang kerap terlihat di arena balap, kini justru marak dilakukan di jalan raya. Fenomena ini bukan hanya sekadar gaya-gayaan, tetapi menyimpan bahaya tersembunyi yang mengintai pengendara dan pengguna jalan lain.
Teknik knee down, di mana pengendara memiringkan badan dan lutut hingga menyentuh aspal saat berbelok, sejatinya dirancang untuk menaklukkan tikungan dengan kecepatan tinggi di sirkuit. Tujuannya jelas, memaksimalkan traksi ban dan menjaga keseimbangan motor saat melaju kencang.
Ironisnya, ketika diterapkan di jalan umum dengan kecepatan rendah, knee down cornering justru menjadi bumerang. Pakar keselamatan berkendara, yang enggan disebutkan namanya, menuturkan bahwa teknik ini sangat tidak relevan dan berbahaya di jalan raya.
"Di jalan raya, kita berhadapan dengan berbagai kondisi dan variabel yang tidak terprediksi. Melakukan knee down dengan kecepatan rendah malah meningkatkan risiko terjatuh," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pada kecepatan rendah, gaya gravitasi justru lebih dominan, membuat motor kehilangan stabilitas. Alih-alih mendapatkan keuntungan saat menikung, pengendara malah berpotensi kehilangan kendali dan jatuh.
Selain itu, posisi knee down juga sangat membatasi ruang gerak pengendara. Posisi badan yang terlalu rendah membuat pengendara sulit untuk melakukan manuver mendadak, misalnya menghindar dari lubang, pejalan kaki, atau kendaraan lain. Reaksi terhadap bahaya pun menjadi lambat, meningkatkan risiko tabrakan.
"Yang perlu dipahami, jalan raya bukan sirkuit. Ada banyak faktor risiko yang tidak bisa kita abaikan. Penggunaan teknik berkendara yang tidak tepat justru akan memperbesar risiko terjadinya kecelakaan," tegasnya.
Ia menambahkan, aksi knee down cornering di jalan umum seringkali dipicu oleh faktor peer pressure atau keinginan untuk tampil keren. Namun, tindakan tersebut sama sekali tidak mencerminkan keahlian berkendara yang baik. Justru, kemampuan berkendara yang baik adalah mampu mengontrol motor dalam segala kondisi, bukan mencari sensasi dengan melakukan gerakan yang membahayakan.
Melihat fenomena ini, para ahli keselamatan berkendara mengimbau agar masyarakat tidak meniru aksi knee down cornering di jalan raya. Alih-alih bergaya, lebih baik mengutamakan keselamatan dan tertib berlalu lintas. Teknik berkendara yang aman dan bertanggung jawab jauh lebih penting daripada sekadar mencari perhatian di jalan raya.