Jakarta – Fenomena menarik terjadi di pasar mobil listrik bekas, khususnya untuk model Wuling Air EV. Pantauan terbaru menunjukkan adanya dinamika harga yang tak biasa, di mana beberapa unit bekas justru ditawarkan dengan harga lebih tinggi daripada harga baru. Kondisi ini tentu menimbulkan pertanyaan dan menarik perhatian calon konsumen.
Munculnya beberapa iklan Wuling Air EV bekas di platform jual beli mobil daring menjadi indikasi mulai bergeraknya pasar mobil listrik bekas di Indonesia. Data terbaru menunjukkan ada enam iklan yang menawarkan Air EV bekas, seluruhnya merupakan tipe Long Range. Kondisi unit yang ditawarkan pun masih tergolong sangat prima dengan jarak tempuh rendah, mengingat mobil ini baru diluncurkan pada pertengahan tahun lalu.
Sebagai informasi, Wuling Air EV hadir dengan dua pilihan, Standard Range dengan jarak tempuh 200 km dan Long Range dengan jarak tempuh 300 km. Saat pertama kali meluncur, Air EV dibanderol mulai dari Rp238 juta (Standard Range) dan Rp295 juta (Long Range). Harga tersebut sempat mengalami kenaikan pada awal tahun ini menjadi Rp243 juta dan Rp299,5 juta.
Menariknya, di pasar bekas, harga Wuling Air EV bekas justru menunjukkan variasi yang cukup signifikan. Unit termurah ditemukan dengan harga Rp278 juta. Ini adalah tipe Long Range berwarna putih yang dijual oleh sebuah diler di kawasan Mangga Dua, Jakarta. Harga ini, yang berlaku untuk pembelian kredit, bahkan sudah termasuk perangkat tambahan berupa charging pile, electric compressor tire kit, serta wall charging adaptor.
Namun, kejutan terbesar terjadi pada unit bekas termahal. Sebuah diler lain menawarkan Air EV Long Range berwarna kuning dengan harga fantastis, mencapai Rp345 juta. Harga ini jauh melampaui harga unit baru. Ternyata, unit ini telah mengalami modifikasi signifikan di berbagai sektor, termasuk sistem audio, roof box, hingga pelek dan ban. Beberapa modifikasi tersebut meliputi pemasangan tweeter speaker, power amplifier, subwoofer, roof box, serta dua set pelek, termasuk satu set pelek aftermarket berdesain mooneyes disc.
Fenomena harga mobil listrik bekas yang bisa lebih tinggi dari harga baru ini menjadi indikasi bahwa ada faktor lain yang memengaruhi harga, selain usia dan jarak tempuh. Modifikasi dan ketersediaan perangkat tambahan, seperti charging pile, menjadi nilai tambah yang mampu mendongkrak harga jual. Di sisi lain, ketersediaan unit bekas yang belum banyak juga turut memengaruhi dinamika harga di pasar.
Kondisi ini tentunya patut menjadi perhatian bagi para calon pembeli. Jika menginginkan unit Air EV dengan harga terjangkau, konsumen mungkin perlu lebih bersabar dan mencari penawaran yang lebih baik. Sebaliknya, bagi yang menginginkan unit dengan modifikasi tertentu, membeli unit bekas bisa jadi pilihan menarik, meskipun dengan harga yang lebih mahal. Pasar mobil listrik bekas tampaknya mulai menghadirkan dinamika yang menarik untuk dicermati.