SUV bongsor Chevrolet Trailblazer kini menjadi primadona di pasar mobil bekas. Harganya yang anjlok, bahkan setara dengan mobil-mobil LCGC atau LMPV baru, membuat banyak orang tergiur. Namun, sebelum terburu-buru meminangnya, ada baiknya menelisik lebih dalam kelebihan dan kekurangannya.

Trailblazer, yang sempat menjadi pesaing serius Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport, memang menawarkan daya tarik tersendiri. Desainnya gagah, fitur-fiturnya terbilang modern di masanya, dan performa mesin dieselnya tak bisa dianggap remeh. Tapi, perlu diingat, Chevrolet sudah tidak lagi berjualan mobil baru di Indonesia sejak 2020.

Harga Miring, Bikin Ngiler

Berdasarkan pantauan dari berbagai situs jual beli mobil bekas, harga Trailblazer bekas memang sangat menggiurkan. Untuk model tahun 2012, misalnya, banderolnya bisa didapatkan mulai dari Rp 175 juta. Bahkan, unit keluaran 2018, yang merupakan model terakhir di Indonesia, harganya masih berkisar antara Rp 300-350 juta. Angka ini jauh di bawah harga bekas Pajero Sport atau Fortuner dengan tahun produksi yang sama.

Kondisi ini tentu membuat Trailblazer menjadi opsi menarik bagi mereka yang menginginkan SUV tangguh dengan anggaran terbatas. Padahal, jika menilik spesifikasinya, Trailblazer tidak kalah dari kompetitornya.

Fitur Melimpah, Performa Oke

Salah satu keunggulan Trailblazer adalah fitur-fitur yang disematkannya. Dari sistem pengereman ABS+EBD, ESC, Traction Control, hingga Hill Start Assist dan Hill Descent Control, semua hadir untuk memberikan keamanan dan kenyamanan berkendara. Bahkan, model-model terakhirnya sudah dilengkapi fitur-fitur canggih seperti Side Blind Zone Alert, Rear Cross Traffic Alert, dan Lane Departure Warning.

Performa mesin dieselnya juga patut diacungi jempol. Torsi yang besar, terutama pada putaran mesin bawah, membuat mobil ini sangat responsif dan bertenaga saat melaju di berbagai medan. Pilihan mesin 2.5 liter atau 2.8 liter memberikan variasi tenaga yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.

Risiko yang Harus Dipertimbangkan

Namun, di balik harga miring dan fitur melimpah, ada beberapa risiko yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli Trailblazer bekas.

Pertama, masalah servis dan suku cadang. Karena Chevrolet sudah tidak lagi berjualan di Indonesia, bengkel resmi dan ketersediaan suku cadang menjadi lebih terbatas. Bengkel umum pun mungkin lebih familiar dengan mobil-mobil merek Jepang. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus bagi para calon pembeli Trailblazer.

Kedua, kenyamanan baris ketiga yang kurang lega. Untuk SUV sekelasnya, ruang baris ketiga Trailblazer terbilang sempit. Selain itu, kursi baris kedua juga tidak bisa digeser maju-mundur, sehingga mempengaruhi kenyamanan penumpang dan akses ke baris ketiga.

Ketiga, masalah bahan bakar. Mesin diesel Trailblazer yang modern membutuhkan kualitas bahan bakar yang baik. Penggunaan biosolar, yang kandungan sulfurnya masih cukup tinggi, tidak disarankan karena bisa merusak mesin.

Kesimpulan

Chevrolet Trailblazer bekas memang menawarkan daya tarik yang menggiurkan, terutama dari segi harga dan fitur. Namun, calon pembeli harus mempertimbangkan dengan matang risiko-risiko yang ada, terutama terkait ketersediaan suku cadang dan servis. Jika Anda siap dengan segala konsekuensinya, Trailblazer bekas bisa menjadi pilihan yang menarik untuk sebuah SUV dengan harga terjangkau.

Poin-poin Penting untuk Diingat:

  • Harga Trailblazer bekas sangat terjangkau, bahkan setara dengan mobil LCGC atau LMPV baru.
  • Fitur-fitur yang ditawarkan terbilang modern dan melimpah.
  • Mesin dieselnya bertenaga dan responsif.
  • Perhatikan ketersediaan suku cadang dan servis.
  • Kenyamanan baris ketiga dan pengaturan kursi baris kedua mungkin menjadi kendala.
  • Pilih bahan bakar yang berkualitas untuk menjaga performa mesin.

Dengan mempertimbangkan semua hal ini, Anda dapat membuat keputusan yang tepat sebelum membeli Chevrolet Trailblazer bekas. Selamat berburu mobil idaman!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini