Jakarta – Dealer mobil bekas Auto Whiz, yang berbasis di Jakarta Barat, kini tengah berjuang mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Dengan memanfaatkan platform digital, Auto Whiz mencoba beradaptasi dengan perubahan zaman.

Deny, pemilik Auto Whiz, menceritakan bahwa dulunya bisnis mereka sangat mengandalkan iklan di koran dan media cetak lainnya. Namun, seiring perkembangan teknologi, ia menyadari kekuatan media digital yang tak bisa diabaikan. "Dulu awalnya agak sebal sama makelar online, tapi ya mau bagaimana, trennya berubah," ujarnya.

Perjalanan bisnis Auto Whiz dimulai dari hal sederhana di awal tahun 2000-an. Deny awalnya hanya menjual mobil pribadinya. Dari situ, ia melihat peluang dan mulai mencoba peruntungan dengan menjual mobil bekas lainnya. Pada tahun 2011, ia mulai serius dengan bisnis ini, dan pasar kala itu masih sangat mengandalkan koran dan situs jual beli online seperti Tokobagus. "Dulu iklan di koran itu cepat laku," kenang Deny.

Alasan Deny memilih bisnis mobil bekas adalah karena ia melihat potensi keuntungan yang terus berputar. "Tidak ada duit mati, tidak ada barang mati," jelasnya, membandingkan dengan bisnis lain yang bisa mengalami kerugian jika barang tidak laku.

Setelah empat tahun berjalan, tepatnya di 2015, Deny mendapatkan investor dan kemudian mendirikan Auto Whiz. Kini, dealer ini memiliki stok hingga 40 unit dengan perputaran rata-rata 20 unit per bulan, saat kondisi pasar normal.

Namun, pandemi Covid-19 membawa tantangan tersendiri bagi Auto Whiz. Meskipun tidak terlalu signifikan, dampaknya cukup terasa dalam perputaran penjualan. Saat ini, pasar mobil bekas semakin tertekan dengan kenaikan harga BBM dan gempuran pasar mobil baru.

"Dulu waktu pandemi, mobil baru tidak ada yang keluar, justru mobil bekas malah laris," ungkap Deny. Keadaan kini berbalik, ramainya peluncuran mobil baru di GIIAS 2022 membuat pasar mobil bekas sedikit lesu.

Auto Whiz sendiri membidik segmen menengah ke bawah dengan fokus pada mobil-mobil bekas yang cepat laku (fast moving). Harga mobil bekas yang ditawarkan berkisar antara Rp100 juta hingga Rp300 juta. "Di Jakarta Barat, yang paling banyak dicari itu mobil bekas harga Rp100 jutaan dengan usia tidak lebih dari 8 tahun," jelas Deny.

Mobil-mobil Jepang seperti Toyota Avanza, Fortuner, dan Alphard masih menjadi primadona di Auto Whiz. Mereka sengaja tidak bermain di segmen mobil mewah karena belum memahami dengan baik antusiasme pasar untuk jenis mobil tersebut.

Untuk menghadapi persaingan, Auto Whiz kini gencar melakukan pemasaran online, termasuk memanfaatkan platform media sosial seperti TikTok, Youtube, dan Instagram. Mereka bahkan sempat bekerja sama dengan beberapa content creator Youtube yang fokus pada otomotif. "Dulu waktu kerjasama dengan Youtuber Andre lumayan bagus, tapi sekarang kami lebih fokus di TikTok," kata Deny.

Di tengah persaingan dengan platform marketplace mobil bekas online besar, Auto Whiz menekankan pentingnya kepercayaan dari konsumen. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menjamin kualitas mobil bekas yang dijual melalui catatan servis bengkel resmi. "Bengkel resmi itu lebih terpercaya karena mereka lebih paham kondisi mobil," jelasnya.

Selain itu, Auto Whiz juga menawarkan garansi asuransi mobil. Konsumen juga dijamin bahwa mobil yang mereka beli bebas dari bekas tabrakan dan banjir.

Uniknya, mayoritas pembeli mobil bekas di Auto Whiz justru lebih banyak yang membayar secara tunai atau cash. "Hampir 70% lebih banyak yang beli cash di sini," ungkap Deny.

Bagi Anda yang tertarik melihat koleksi mobil bekas Auto Whiz, dapat mengunjungi dealer mereka di Jln. Prof. Dr. Latumenten No. 33, Tambora, Jakarta Barat atau mengakses tautan di bawah ini:

  • Pilihan Mobil Bekas Toyota di Auto Whizz.
  • Cari Mobil Bekas Honda Harga Murah di Auto Whizz.
  • Cek Harga Mobil Bekas Mitsubishi Auto Whiz.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini