Jakarta – Mesin mobil yang tiba-tiba overheat bisa bikin panik. Salah satu tindakan spontan yang sering dilakukan adalah menyiram radiator dengan air dingin. Padahal, kebiasaan ini justru sangat berbahaya dan bisa merusak mesin. Mengapa demikian?
Perlu diketahui, mesin mobil bekerja pada suhu tinggi. Logam-logam penyusun mesin memuai saat panas. Ketika radiator yang sedang panas disiram air dingin secara tiba-tiba, terjadi perubahan suhu ekstrem yang sangat cepat. Perubahan drastis ini memicu apa yang disebut thermal stress pada logam. Akibatnya, komponen mesin bisa retak, bahkan pecah. Ini seperti meletakkan gelas panas ke air dingin, ia akan pecah bukan? Logam dalam mesin pun bisa mengalami hal serupa.
Selain kesalahan menyiram radiator, ada beberapa faktor lain yang juga bisa memicu overheat. Salah satunya adalah radiator yang tersumbat kotoran atau kerak. Sumbatan ini menghalangi aliran cairan pendingin (coolant), membuat proses pendinginan tidak efektif.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah kondisi kipas radiator. Kipas yang rusak atau tidak berfungsi optimal akan mengganggu sirkulasi udara yang mendinginkan coolant. Akibatnya, mesin cepat panas, terutama saat terjebak kemacetan atau kondisi lalu lintas padat merayap.
Lalu, bagaimana cara mencegah overheat? Langkah terbaik adalah melakukan perawatan berkala pada sistem pendingin. Periksa level coolant, kondisi radiator, selang-selang, dan kipas radiator secara rutin. Pastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Hindari kebiasaan menunda penggantian cairan pendingin atau pembersihan radiator karena hal ini bisa memicu kerusakan yang lebih parah dan berbiaya tinggi.
Overheat bukan masalah sepele. Jika dibiarkan, kerusakan mesin bisa bersifat permanen. Jadi, jangan pernah coba-coba menyiram radiator panas dengan air dingin. Lakukan pengecekan berkala dan serahkan perbaikan sistem pendingin pada ahlinya untuk menjaga performa dan keawetan mobil Anda. Jangan sampai gara-gara hal sepele, Anda justru mengeluarkan biaya perbaikan yang besar.