Jakarta – Fenomena unik terjadi di pasar mobil bekas Indonesia. Suzuki Jimny, SUV mungil yang dikenal dengan ketangguhannya, justru mengalami lonjakan harga yang fantastis. Bahkan, beberapa unit bekasnya kini dijual dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga unit baru. Hal ini jelas anomali, mengingat lazimnya harga mobil bekas akan mengalami penurunan nilai jual.
Biasanya, mobil bekas yang harganya melambung tinggi di atas harga baru adalah model-model edisi khusus atau terbatas, khususnya dari merek mobil sport mewah. Namun, Jimny, yang notabene merupakan mobil produksi massal, mampu mematahkan tren tersebut.
Pantauan dari berbagai platform jual-beli mobil bekas daring, harga Suzuki Jimny bekas kini berkisar antara Rp400 jutaan hingga Rp700 jutaan. Unit dengan tahun produksi 2019, misalnya, ada yang dibanderol hingga Rp435 juta. Padahal, saat pertama kali diluncurkan pada tahun 2019, tipe tersebut dijual dengan harga Rp328 juta (OTR Jakarta). Bahkan, jika dibandingkan dengan harga barunya pada Mei 2022 yang sudah naik menjadi Rp422,1 juta, unit bekas tersebut masih lebih mahal.
Salah satu unit Jimny bekas termahal yang ditemukan, ditawarkan dengan harga Rp725 juta. Unit lansiran tahun 2020 ini, yang telah mendapatkan modifikasi senilai ratusan juta, menunjukkan betapa tingginya permintaan akan SUV kompak ini. Harga bekas ini bahkan selisih hingga Rp302,9 juta dibandingkan dengan harga baru di dealer.
Lonjakan harga ini semakin diperparah dengan penutupan sementara pemesanan Jimny sejak September 2019. Inden yang mengular, bahkan bisa mencapai lima tahun di beberapa dealer, membuat konsumen beralih ke pasar mobil bekas dengan harga yang lebih tinggi.
Menurut data dari situs resmi Suzuki, harga Jimny baru pada Mei 2022 berkisar antara Rp409,5 juta hingga Rp425,1 juta (OTR Jakarta). Harga ini menunjukkan bahwa pasar mobil bekas memang tengah menggila karena ketersediaan unit baru sangat terbatas.
Fenomena Jimny bekas ini seolah menjadi bukti bahwa mobil ini bukan sekadar kendaraan, melainkan juga menjadi investasi yang cukup menguntungkan. Bagi sebagian orang, memiliki Jimny bahkan menjadi semacam simbol status. Permintaan yang terus meningkat, diiringi dengan pasokan yang terbatas, membuat harga Jimny bekas semakin melambung tinggi dan tak terkendali.
Apakah Anda termasuk salah satu orang yang tergoda dengan fenomena "Jimny Mania" ini?