Peugeot 406, sebuah nama yang mungkin membangkitkan kenangan bagi sebagian pecinta otomotif di Indonesia. Sedan medium asal Prancis ini pernah meramaikan jalanan tanah air, menawarkan kombinasi unik antara kenyamanan khas Eropa dan dinamika berkendara yang menyenangkan. Meskipun bukan lagi model terbaru, Peugeot 406 tetap memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang mencari alternatif dari mobil Jepang yang umum beredar.

Sejarah Singkat di Indonesia

Peugeot 406 pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1997, dibawa oleh France Motor Indonesia (FMI) dengan kode bodi D8. Tiga tahun berselang, versi facelift, yang dikenal dengan kode D9, hadir dengan sejumlah pembaruan. Menariknya, pada tahun 2001, FMI yang berada di bawah payung Astra, meluncurkan versi Completely Knock Down (CKD) yang sudah dilengkapi dengan transmisi otomatis.

Mobil ini hadir sebagai penerus Peugeot 405, dan mencoba menantang dominasi mobil-mobil Jepang di segmen sedan medium. Platform yang sama dengan Citroën Xantia, juga bagian dari grup PSA, memastikan 406 menawarkan kenyamanan suspensi yang menjadi ciri khas mobil-mobil Prancis. Bahkan, bagi sebagian orang, 406 identik dengan film Taxi yang memopulerkan sedan ini sebagai mobil yang lincah dan bisa ‘berubah’ wujud.

Desain Elegan dan Timeless

Salah satu daya tarik utama Peugeot 406 adalah desainnya yang sederhana namun elegan. Garis bodi yang halus dan proporsional memberikan kesan mewah, sementara gril depan kecil dengan logo singa Peugeot tetap menjadi ciri khasnya. Lampu depan berbentuk trapesium sipit memberikan tampilan modern, yang tetap relevan di masa kini.

Pembaruan pada versi D9 menghadirkan sentuhan segar. Lampu sein belakang yang sebelumnya berwarna putih, kini berwarna merah, lengkap dengan splitter di bagian depan. Bagian bagasi juga sedikit direvisi menjadi lebih cembung dengan aksen ducktail yang memberikan kesan sporty.

Kenyamanan Suspensi dan Handling Presisi

Peugeot 406 dikenal karena kenyamanan suspensinya yang luar biasa. Sistem suspensi independen pada roda depan dan belakang, dipadu dengan konstruksi MacPherson Strut dan Anti-Tilt Bar, memberikan pengendaraan yang halus dan stabil, bahkan di jalan yang kurang rata. Banyak yang mengatakan, kenyamanan 406 setara dengan Mercedes-Benz S-Class, sementara handling-nya presisi seperti sedan-sedan BMW.

Tidak hanya nyaman, 406 juga menawarkan handling yang lincah. Efek Micro-Steering pada roda belakang, memberikan sensasi berkendara layaknya mobil dengan sistem 4-Wheel Steering, membuat mobil ini tetap menyenangkan dikendarai, baik dalam perjalanan jauh maupun dalam kota.

Interior dengan Nuansa Klasik dan Premium

Masuk ke dalam kabin, Anda akan disambut dengan interior yang bernuansa klasik dan premium. Jok berbahan kulit, dengan sudut sandaran yang rileks, memanjakan penumpang. Dashboard dengan panel kayu memberikan sentuhan kemewahan, sementara kelir serba hitam memberikan kesan elegan.

Fitur-fitur modern pada masanya juga hadir, seperti sistem AC otomatis, head unit radio kaset dan CD player, serta pengaturan jok elektrik. Meskipun fitur-fitur ini tergolong sederhana untuk standar saat ini, namun pada eranya, fitur ini sudah terbilang canggih.

Mesin yang Cukup Mumpuni, Bukan yang Terkuat

Peugeot 406 D8 dibekali mesin XU10J4R berkapasitas 1.998 cc, 4 silinder, 16 katup DOHC yang mampu menghasilkan daya 135 hp. Pada versi D9, mesinnya diganti menjadi EW10J4R dengan kapasitas 1.997 cc, disesuaikan dengan standar emisi Euro 4, namun tenaganya tetap sama.

Dibandingkan dengan sedan medium lain pada masanya, seperti Toyota Camry atau Mercedes-Benz E-Class, tenaga mesin 406 memang bukan yang terkuat. Namun, tenaga yang dihasilkan masih cukup untuk memberikan performa yang memadai.

Pilihan transmisi manual 5 percepatan memberikan akselerasi yang lebih responsif, sementara transmisi otomatis 4 percepatan yang hadir pada model CKD, menawarkan sensasi berkendara yang lebih kalem.

Perawatan yang Perlu Perhatian Khusus

Memiliki Peugeot 406 memang membutuhkan perhatian khusus dalam hal perawatan. Beberapa penyakit khas yang umum ditemui, seperti masalah pada idle regulator, perlu diperhatikan. Selain itu, penggunaan spare part harus sesuai dengan spesifikasi aslinya, termasuk oli matic dan busi.

Pengisian freon AC juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Penggunaan freon R134a dengan takaran yang tepat akan memastikan sistem AC bekerja optimal dan awet.

Pilihan Menarik untuk Mobil Akhir Pekan

Meskipun bukan mobil yang bebas masalah, Peugeot 406 tetap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari sedan dengan kenyamanan khas Eropa, handling yang presisi, dan desain yang timeless. Bagi Anda yang berencana memelihara 406, model D9 tahun 2000 dengan status CBU lebih disarankan karena cenderung lebih minim masalah dan memiliki fitur yang lebih lengkap.

Jika Anda mencari mobil yang nyaman untuk perjalanan jauh, sekaligus menyenangkan untuk dikendarai di akhir pekan, Peugeot 406 bisa menjadi pertimbangan yang menarik. Dengan perawatan yang tepat, sedan ikonik asal Prancis ini akan memberikan pengalaman berkendara yang berkesan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini