Jakarta – Fenomena "Laundry GPS" kini menjadi sorotan, seiring dengan mencuatnya kasus-kasus kejahatan terkait mobil rental. Praktik yang bertujuan untuk menghilangkan jejak GPS pada kendaraan ini ternyata mudah dilakukan dan sulit dideteksi. Lebih mengkhawatirkannya lagi, belum ada solusi efektif untuk mencegahnya.
Seorang sumber anonim yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Laundry GPS pada dasarnya adalah proses pemutusan semua koneksi GPS yang terpasang di mobil. Proses ini tidak memerlukan pembongkaran besar-besaran, melainkan hanya fokus pada jalur pengapian dan Electronic Control Unit (ECU) kendaraan.
"Tidak perlu bongkar semua mobil. Cukup dari jalur pengapian dan ECU saja. Ada juga yang memang spesialis bongkar pasang GPS," ujar sumber tersebut, baru-baru ini.
Teknisi Laundry GPS, menurut sumber, telah memahami seluk-beluk pemasangan GPS. Mereka mengerti bagaimana kabel-kabel GPS terhubung, baik yang tersembunyi di balik dashboard maupun di dalam sasis. Bahkan, GPS yang terintegrasi dengan sistem bawaan mobil seperti Hyundai Bluelink atau Toyota T-Link pun tidak luput dari praktik ini.
"Untuk GPS bawaan mobil lebih mudah lagi. Tinggal reset ECU saja atau dicopot lalu dibawa ke bengkel resmi," kata sumber. "Ada alat khusus yang bisa membuat GPS error atau hilang jejaknya."
Tarif jasa Laundry GPS bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada jenis mobil dan tingkat kesulitan. "Biasanya mulai dari Rp 800 ribu. Bisa sampai Rp 2 juta untuk mobil mewah seperti Alphard atau Fortuner. Kalau Avanza relatif lebih murah," jelas sumber. Bahkan, ada yang mematok harga hingga Rp 4 juta untuk mobil tertentu.
Proses pengerjaan Laundry GPS terbilang cepat, sekitar 2 jam. Beberapa teknisi bahkan menawarkan layanan panggilan ke rumah. Mereka dapat membongkar dan menghilangkan semua perangkat GPS yang terpasang, termasuk yang tersembunyi di dalam sasis.
"Kadang ada satu mobil yang dipasang tiga GPS. Kami bongkar semua biar bersih. Kabel-kabel GPS ditarik, lalu dikembalikan ke kabel induk dengan rapi," jelas sumber.
Namun, proses ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Pemutusan kabel secara asal dapat menyebabkan mobil tidak menyala atau bahkan terbakar karena terkait dengan sistem ECU dan pompa bensin. Mobil-mobil umum seperti Avanza atau Brio lebih mudah dikerjakan, sementara mobil Eropa seperti Mercedes-Benz memerlukan waktu lebih lama karena kabel-kabelnya lebih rumit dan tersembunyi.
Yang perlu diwaspadai, menurut sumber, adalah percuma saja menyembunyikan GPS di mana pun, karena para teknisi Laundry GPS akan selalu dapat menemukannya. Mereka paham betul seluk-beluk pemasangan GPS dan cara mematikannya.
Fenomena Laundry GPS ini menjadi ancaman nyata bagi pemilik mobil, terutama bagi mereka yang menggunakan GPS sebagai alat pengaman. Para pelaku kejahatan kini semakin lihai dalam menghilangkan jejak, dan dibutuhkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini.