Jakarta – Insiden penunjukan yang dilakukan seorang petugas patwal terhadap taksi hitam di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu, akhirnya menemukan titik terang. Brigadir DK, petugas patwal yang terlibat dalam kejadian tersebut, membantah tudingan arogan. Ia menjelaskan bahwa aksinya justru bertujuan untuk melerai perdebatan dan mengurai kemacetan yang terjadi.
Penjelasan ini disampaikan oleh Wadirlantas AKBP Argo setelah melakukan pemeriksaan terhadap Brigadir DK. Menurut Argo, insiden tersebut terjadi pada Rabu (8/1) sekitar pukul 16.30 WIB di jalan Sudirman-Thamrin. Kemacetan parah saat itu disebabkan oleh adanya truk penambal jalan yang menghambat lalu lintas.
"Saat itu, ada taksi jenis Toyota Alphard yang mencoba menghindar ke kanan. Di saat bersamaan, ada kendaraan lain yang juga ingin maju, sehingga hampir terjadi senggolan. Akibatnya, taksi Alphard berhenti dengan jeda agak lama," ujar Argo, mengutip keterangan dari Brigadir DK.
Situasi inilah yang kemudian memicu perdebatan antara pengemudi taksi dan pengemudi kendaraan lain. Perdebatan tersebut, lanjut Argo, semakin memperparah kemacetan. Brigadir DK, yang saat itu bertugas mengawal mobil Lexus berpelat RI 36, berusaha mengambil tindakan untuk mengatasi situasi tersebut.
"Patwal itu menunjuk-nunjuk, bukan untuk arogan, tapi untuk melerai dan menghentikan perdebatan. Jika taksi tidak bergerak, kemacetan akan semakin parah," jelas Argo. Gestur menunjuk tersebut, menurut Argo, memang terlihat seolah arogan, namun sebenarnya merupakan upaya untuk mempercepat pergerakan lalu lintas.
Menanggapi insiden ini, Ditlantas Polda Metro Jaya berencana memanggil pengemudi taksi Alphard untuk meminta klarifikasi. Mereka ingin mengetahui apakah ada tindakan atau ucapan personel Ditlantas yang dianggap tidak sopan atau arogan.
"Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak atau arogan. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi untuk kegiatan pengawalan selanjutnya," pungkas Argo.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga komunikasi dan tindakan saat bertugas di lapangan, khususnya dalam situasi lalu lintas yang padat dan rawan gesekan. Upaya klarifikasi dan perbaikan yang dilakukan Ditlantas Polda Metro Jaya diharapkan dapat menciptakan suasana kondusif dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.