Jakarta – Pernahkah Anda mendapati oli mesin kendaraan terasa lebih encer dari biasanya? Waspada, bisa jadi itu adalah gejala fuel dilution, fenomena tercampurnya bahan bakar (BBM) dengan oli mesin. Meski terdengar sepele, kondisi ini dapat berakibat fatal jika dibiarkan.

Fenomena fuel dilution sejatinya adalah hal yang wajar dan alami. Hal ini terjadi karena sistem pembakaran di mesin kendaraan tidak selalu sempurna. Sisa BBM yang tidak terbakar sempurna kemudian akan menyelinap melewati celah ring piston dan bercampur dengan oli mesin.

"Meski normal, fuel dilution tidak boleh terjadi secara berlebihan. Jika dibiarkan, performa sistem pelumasan akan menurun," ujar seorang ahli pelumas dari salah satu perusahaan otomotif terkemuka, beberapa waktu lalu.

Lalu, apa saja dampak yang ditimbulkan dari fuel dilution ini? Berikut beberapa di antaranya:

  • Penurunan Performa Pelumasan: Oli yang tercampur BBM akan menjadi lebih encer, sehingga tidak mampu lagi melindungi komponen mesin dengan baik. Akibatnya, risiko keausan pada komponen mesin meningkat.
  • Peningkatan Risiko Kebakaran: Pada kondisi fuel dilution yang parah, kandungan BBM dalam oli bisa sangat tinggi. Hal ini meningkatkan risiko oli terbakar karena titik nyala (flash point) oli menjadi turun drastis.
  • Oli Cepat Menguap: Titik nyala oli yang menurun juga menyebabkan oli lebih cepat menguap. Hal ini tentu akan mengurangi volume oli dan memperparah kondisi pelumasan mesin.

Berapa batas aman fuel dilution? Menurut para ahli, batas maksimal fuel dilution pada oli mesin adalah 2% atau 2.000 ppm. Jika melebihi angka ini, oli sudah dianggap rusak dan perlu segera diganti.

Cara Mendeteksi Fuel Dilution

Lalu, bagaimana cara mendeteksi apakah oli mesin kendaraan Anda mengalami fuel dilution? Berikut beberapa indikasi yang bisa Anda perhatikan:

  • Oli Terlihat Encer: Salah satu indikasi paling mudah adalah perubahan kekentalan oli. Jika oli terlihat lebih encer dari biasanya, kemungkinan besar telah terjadi fuel dilution.
  • Bau Bahan Bakar pada Oli: Coba cium oli bekas kendaraan Anda. Jika tercium aroma bahan bakar yang menyengat, ini juga bisa menjadi tanda fuel dilution.
  • Uji Laboratorium: Untuk memastikan kondisi oli secara akurat, Anda dapat melakukan uji laboratorium pada oli bekas kendaraan.

Apa yang Harus Dilakukan?

Jika Anda mendapati gejala fuel dilution pada oli mesin, jangan tunda untuk mengganti oli. Penggantian oli secara berkala adalah cara paling efektif untuk menjaga performa mesin dan mencegah kerusakan akibat fuel dilution.

Selain itu, pastikan juga Anda menggunakan oli berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan. Pilihlah oli yang memiliki viskositas yang tepat dan mampu melindungi mesin dari fuel dilution.

Fuel dilution memang fenomena alami, namun dampaknya bisa sangat merugikan jika dibiarkan. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kondisi oli mesin kendaraan Anda. Jangan anggap sepele oli mesin yang terasa encer, segera lakukan tindakan pencegahan agar kendaraan Anda tetap prima.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini