Jakarta – Di awal era 2000-an, pasar motor sport Indonesia diramaikan oleh kehadiran Honda CBR150R. Bukan rakitan lokal, motor ini hadir sebagai produk Completely Built-Up (CBU) dari Thailand. Sosoknya langsung mencuri perhatian berkat desain sporty dan performa yang menjanjikan. Namun, banderolnya yang hampir menyentuh angka Rp 30 juta menjadikannya motor idaman yang eksklusif.
CBR150R generasi pertama ini bahkan menjadi cikal bakal munculnya motor "tiruan". Minerva, pabrikan lain, menghadirkan R150 dengan desain yang sangat mirip, meski dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Namun, terlepas dari kontroversi tersebut, CBR150R CBU Thailand tetaplah sebuah legenda di kelas sportbike 150cc.
Pesona Desain dan Performa Abadi
Motor yang diproyeksikan sebagai penerus Honda NSR 150 ini mengusung desain fairing ramping dengan sasis twin spar yang memberikan kestabilan lebih baik. Suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang monoshock menjadi standar pada masanya. Sistem pengereman double disc brake pun dihadirkan untuk menambah daya cengkeram.
CBR150R generasi awal ini hadir dalam beberapa pilihan warna, termasuk merah, biru, hitam, kuning, dan edisi khusus Repsol Honda. Desainnya terinspirasi dari sang kakak, CBR Fireblade. Postur motor yang tidak terlalu tinggi menjadikannya pas untuk pengendara Asia dengan tinggi badan di bawah 170 cm.
Urusan performa, CBR150R dibekali mesin 4 tak 150cc DOHC overbore dengan karburator. Tenaga yang dihasilkan mencapai 17,8 PS pada 10.500 rpm dan torsi 12 Nm pada 8.500 rpm. Kecepatan maksimalnya diklaim bisa mencapai 130 km/jam dalam kondisi standar. Tenaga ini cukup memadai untuk penggunaan harian, bahkan untuk track day di sirkuit.
Perawatan Mudah dan Part Subtitusi
Di masa lalu, CBR150R CBU dianggap sebagai motor eksklusif dengan perawatan yang rumit. Namun kini, kondisinya berbeda. Meskipun suku cadang orisinalnya terbilang mahal, beberapa bagian bisa diganti dengan komponen dari model lain. Mesinnya, misalnya, sama persis dengan CBR150 generasi yang lebih baru, sehingga banyak suku cadang yang kompatibel. Karburatornya bahkan sama dengan milik Honda CS1. Kampas rem atau kabel gas juga bisa menggunakan milik Honda Supra injeksi.
Harga Bekas yang Relatif Stabil
Di pasar motor bekas, harga CBR150R CBU Thailand memang mengalami penurunan. Harga termurahnya bisa ditemukan mulai Rp 10 juta hingga Rp 25 juta untuk kondisi yang masih prima. Berbeda dengan motor lawas lainnya yang harganya melonjak, CBR150R cenderung stabil. Salah satu alasannya adalah karena motor ini dianggap kurang spesial jika dibandingkan dengan motor 2 tak sekelasnya pada era tersebut. Kehadiran Minerva R150 juga turut memberikan dampak pada citra CBR150R di mata sebagian konsumen.
Masih Layak Jadi Pilihan
Meski usianya sudah lebih dari 20 tahun, Honda CBR150R CBU Thailand tetap menjadi motor yang menarik. Desainnya yang advance membuatnya tak terlihat ketinggalan zaman. Bagi mereka yang mencari motor sport 150cc dengan desain klasik dan performa yang cukup, CBR150R CBU bisa menjadi pilihan yang tepat. Apalagi, eksklusivitasnya di jalan raya menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar motor.
CBR150R generasi pertama ini memang sebuah motor yang ikonik. Desain headlamp terpisah dan bodi yang ramping menjadi ciri khasnya. Andai saja Minerva tidak menjiplaknya, bukan tidak mungkin CBR150R akan menjadi legenda abadi di dunia sportbike.