Jakarta – Era 90-an melahirkan banyak mobil ikonik, dan salah satunya adalah Honda Civic Ferio. Sedan yang mengaspal dari tahun 1996 hingga 2000 ini, dengan kode rangka EK, hadir sebagai penerus Civic Genio. Bahkan, Ferio sempat menyabet gelar bergengsi Japanese Car of The Year pada tahun 1995. Tak heran, popularitasnya tetap terjaga hingga kini, terutama di kalangan anak muda.
Desain timeless menjadi salah satu daya tarik utama. Bentuknya yang membulat, dengan gril dan headlamp besar, memberikan kesan klasik namun tetap stylish. Para modifikator pun menjadikannya kanvas kreatif, cukup dengan sentuhan velg lebih besar, spoiler, dan body kit, kesan racing langsung terpancar.
Interior Luas dan Fungsional
Meski dimensinya compact, Ferio menawarkan kabin yang cukup lega untuk lima penumpang. Posisi duduk pengemudi yang rendah memberikan visibilitas baik, berkat dashboard yang juga rendah serta kaca yang lebar. Material jok menggunakan busa tebal yang dilapisi kain. Kursi belakang juga cukup lapang, bahkan dilengkapi arm rest di tengah.
Dashboard didesain sederhana, dengan lapisan soft touch. Fitur hiburan mengandalkan head unit single DIN dan kisi-kisi AC yang terpusat. Pengaturan AC masih manual, dengan tuas geser untuk mengatur besar kecilnya kipas dan arah semburan.
Performa Mesin Bertenaga dan Efisien
Di balik kap mesin, tersembunyi mesin 1.600 cc berkode D16Y5, 4 silinder segaris 16 valve SOHC dengan teknologi VTEC. Mesin ini menghasilkan tenaga 125 Hp dan torsi 148 Nm, cukup bertenaga untuk ukuran sedan 90-an.
Konsumsi bahan bakarnya pun tergolong efisien, untuk dalam kota sekitar 8-10 km/liter dan luar kota 12-13 km/liter. Pilihan transmisi manual 5 percepatan atau otomatis 4 percepatan, memberikan fleksibilitas bagi penggunanya.
Suspensi double wishbone independen di depan dan belakang, memberikan kenyamanan berkendara. Karakter suspensinya empuk dan nyaman, namun tetap stabil saat dipacu dalam kecepatan tinggi.
Perhatikan Beberapa ‘Penyakit’ Ferio
Meski banyak keunggulan, beberapa ‘penyakit’ Ferio perlu diwaspadai. Masalah radiator dan water pump mampet, sering terjadi karena pemilik sebelumnya menggunakan air biasa, bukan water coolant. Hal ini menyebabkan karat dan menghambat sirkulasi air pendingin.
Selain itu, kaki-kaki Ferio juga kerap bermasalah. Bunyi ‘gluduk’ sering muncul akibat karet bushing swing arm getas, karet support dan ball joint pecah, serta tie rod jebol karena usia.
Dari sisi keselamatan, Ferio terbilang minim fitur. Hanya seatbelt sebagai pelindung, tanpa ABS, EBD, maupun airbags. Namun, sistem pengereman sudah menggunakan cakram di semua roda.
Jadi, Layakkah Diburu?
Harga bekas Honda Civic Ferio saat ini berkisar Rp60 jutaan. Dengan desain timeless, performa mesin yang mumpuni, serta kenyamanan kabin, Ferio bisa menjadi pilihan menarik bagi anak muda dan first buyer. Namun, calon pembeli harus cermat dalam memeriksa kondisi mobil, terutama pada bagian radiator, kaki-kaki, serta riwayat perawatannya.
Jika mendapatkan unit yang terawat dengan baik, Honda Civic Ferio bisa menjadi investasi yang menyenangkan. Sebuah sedan ikonik yang tak lekang oleh waktu, dengan sentuhan modifikasi yang tepat, akan membuatnya tampil semakin menawan.
Honda Civic Ferio, sedan yang terus memikat hati, dan masih layak untuk diburu.