Toyota Corona, sebuah nama yang mungkin membawa kembali kenangan bagi sebagian besar pecinta otomotif di Indonesia. Sedan medium ini bukan hanya sekadar mobil, melainkan juga bagian dari sejarah perkembangan industri otomotif Tanah Air. Dari kemunculannya di awal 1970-an hingga era kejayaan Corona Absolute di era 90-an, Corona telah menorehkan jejaknya dalam ingatan kolektif penggemar otomotif.

Corona pertama kali mengaspal di Indonesia pada era 70-an, bukan sebagai pendatang baru biasa. Ia hadir mengisi celah pasar sedan di atas Corolla, menargetkan kalangan menengah ke atas yang mendambakan kenyamanan dan prestise. Generasi keempat Corona global ini dirakit di Tanjung Priok, menandakan keseriusan Toyota dalam memasarkan produknya di Indonesia. Bahkan, saking ikoniknya, mobil ini dijuluki "Corona Rhoma Irama" karena pernah digunakan sebagai properti syuting oleh sang legenda dangdut.

Namun, sorotan utama artikel ini tertuju pada Corona Absolute, sebuah evolusi desain dan teknologi yang muncul di tahun 1992. Sedan ini hadir dengan desain membulat dan bongsor, yang kala itu dianggap sebagai representasi kemewahan dan kegagahan. Corona Absolute menjadi simbol status, sering kali dipilih sebagai kendaraan dinas oleh TNI AD dan AL.

Desainnya memang mencerminkan estetika 90-an yang kental, dengan body yang lebih membulat dan besar dibandingkan pendahulunya, Corona Twincam. Meski demikian, desainnya yang agak kaku mungkin kurang memikat bagi anak muda yang lebih menyukai tampilan sporty. Sekilas, bagian depan Corona Absolute memang tampak mirip dengan Great Corolla, namun dengan dimensi yang lebih besar. Perbedaan mencolok lainnya adalah grill chrome dan lampu depan yang ramping.

Toyota melakukan beberapa kali facelift pada Corona Absolute. Pada pertengahan tahun 1994, bumper depan dan belakang mendapatkan desain baru, ditambah lis plastik hitam, serta plat nomor belakang yang dipindahkan ke bagasi. Kemudian pada tahun 1996, lis bumper kembali dibuat ramping dan sewarna bodi, serta lampu sein berwarna kuning menggantikan mika putih. Perubahan lainnya mencakup desain grille depan, lampu belakang, dan emblem Toyota yang berpindah ke atas kap mesin.

Di balik desainnya yang bongsor, Corona Absolute menawarkan kenyamanan yang memanjakan. Ruang kabin yang lega, jok belakang yang empuk, serta sandaran punggung yang didesain ergonomis, semua dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang nyaman dan rileks. Fitur-fitur mewah seperti CD Changer, mode overdrive pada transmisi otomatis, dan sistem Electronic Control Transmission (ECT) menjadi daya tarik tersendiri. AC, power window, power steering, dan dual electric mirror juga hadir sebagai fitur standar.

Corona Absolute hadir dengan dua pilihan mesin: 4A-FE DOHC 1.600 cc dan 3S-FE DOHC 2.000 cc. Mesin 4A-FE yang juga digunakan pada Great Corolla, sudah menggunakan injeksi dan mampu menghasilkan tenaga 116 Hp. Sementara mesin 3S-FE bertenaga 126 Hp, optimal dengan penggunaan bensin oktan 92. Di Indonesia, Corona Absolute tersedia dalam 4 tipe: 1.6 GX, 1.6 EX Saloon G, 2.0 EX Saloon G MT, dan 2.0 EX Saloon G AT.

Konsumsi bahan bakar Corona Absolute tergolong irit. Untuk varian 2.000 cc, konsumsi BBM dalam kota sekitar 1:8, dan luar kota bisa mencapai 1:12. Varian 1.600 cc sedikit lebih boros dibanding Great Corolla karena bobot Corona yang lebih berat.

Meski kasta Corona Absolute berada di atas Corolla, harga bekasnya kini cukup terjangkau, berkisar antara Rp 30 hingga 65 juta, tergantung kondisi dan kelengkapannya. Hal ini membuatnya menjadi pilihan menarik bagi mereka yang menginginkan sedan mewah dengan harga bersahabat.

Corona Absolute bukan hanya tentang kemewahan dan kenyamanan, tetapi juga keandalan. Kaki-kakinya terbukti bandel dan sparepart mesinnya melimpah dengan harga yang relatif murah. Dengan segala kelebihannya, Toyota Corona Absolute tetap menjadi sedan yang patut diperhitungkan, khususnya bagi mereka yang ingin tampil elegan dan berkelas dengan budget yang terbatas. Meskipun kiprahnya terhenti di tahun 1998, Corona tetap menjadi bagian dari sejarah otomotif Indonesia, terutama lewat ikon Corona Absolute yang legendaris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini