Hanoi, Vietnam – Pemerintah Vietnam mengambil langkah revolusioner dalam upaya meningkatkan keselamatan lalu lintas dengan menaikkan denda pelanggaran secara drastis. Salah satu yang paling mencolok adalah denda membuka pintu mobil sembarangan yang kini mencapai VND 20-22 juta atau sekitar Rp 12 jutaan. Kenaikan ini bukan tanpa alasan, melainkan dipicu oleh serangkaian insiden tragis yang melibatkan pengendara motor tertabrak pintu mobil yang dibuka tiba-tiba.

Tragedi demi tragedi, termasuk kematian seorang wanita hamil dan seorang wanita paruh baya, menjadi pemicu utama pemerintah mengambil tindakan tegas. Pemerintah Vietnam tampaknya tak main-main dalam menindak pelanggaran yang dianggap sepele namun mematikan ini. Kenaikan denda ini bahkan mencapai 50 kali lipat dari sebelumnya, menunjukkan betapa seriusnya pemerintah menangani masalah ini.

Tak hanya soal pintu mobil, pemerintah juga menaikkan denda untuk berbagai pelanggaran lain yang menyebabkan kecelakaan. Mulai dari ngebut, parkir sembarangan, hingga mengemudi dalam keadaan mabuk, semuanya kini diganjar dengan denda yang lebih berat. Mengemudi dengan kadar alkohol di atas ambang batas, misalnya, kini bisa dikenai denda hingga Rp 20 jutaan.

Namun, kebijakan yang paling menarik perhatian adalah inisiatif melibatkan warga dalam penegakan hukum lalu lintas. Pemerintah Vietnam memberikan insentif 10% dari denda tilang kepada warga yang berhasil merekam dan melaporkan pelanggar lalu lintas melalui aplikasi khusus. Langkah ini seolah mengubah masyarakat menjadi "polisi jalanan" dadakan.

Akibatnya, pemandangan unik pun tercipta. Warga berbondong-bondong berkumpul di tepi jalan, lengkap dengan kamera ponsel dan tripod, siap merekam setiap pelanggaran yang terjadi. Mereka seolah berlomba mencari "cuan" dari para pelanggar lalu lintas. Pemandangan ini, meski terlihat unik, menunjukkan betapa efektifnya insentif yang diberikan pemerintah.

Pemerintah Vietnam mengklaim, langkah ini akan menciptakan efek jera dan membuat jalanan lebih tertib. Uang yang terkumpul dari denda dan lelang plat nomor nantinya akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas keselamatan jalan. Strategi ini tampaknya merupakan terobosan yang patut dicermati oleh negara-negara lain yang menghadapi masalah serupa.

Langkah yang diambil Vietnam ini bukan sekadar tentang penegakan hukum. Lebih dari itu, ini adalah upaya untuk mengubah budaya berkendara yang seringkali abai terhadap keselamatan. Dengan denda yang sangat tinggi dan partisipasi aktif masyarakat, Vietnam mencoba menciptakan jalanan yang lebih aman dan tertib bagi semua. Akankah langkah ini berhasil? Hanya waktu yang akan menjawab, namun setidaknya, Vietnam telah membuat gebrakan yang patut diperhitungkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini