Di tengah gempuran motor sport fairing 150cc modern seperti Honda CBR150R, Yamaha R15, dan Suzuki GSX-R150, mungkin banyak yang lupa akan keberadaan Suzuki FXR150. Motor ini bukan sekadar motor lawas, melainkan pionir yang meletakkan dasar bagi segmen sport fairing 150cc 4-tak di Indonesia. Bahkan, performanya hingga kini masih membuat banyak motor sport 150cc keluaran terbaru tercengang.
Banyak yang salah kaprah mengira FXR150 adalah Satria F150 yang dimodifikasi. Padahal, FXR150 adalah sportbike sejati yang hadir jauh sebelum dominasi motor-motor 4-tak saat ini. Diproduksi sejak 1997 dan dihentikan pada 2002, FXR150 menjadi idola pada masanya, menggantikan Suzuki RGR 150 yang bermesin 2-tak.
Mesin Ganas di Kelasnya
Suzuki tidak main-main dalam mengembangkan FXR150. Motor ini dibekali mesin 147cc DOHC 4-tak dengan oil cooler dan transmisi manual 6-speed. Teknologi Suzuki Twin Swirl Combustion Chamber memastikan pembakaran optimal, menghasilkan tenaga 20,1 PS pada 10.000 rpm dan torsi 18 Nm. Angka ini, bahkan lebih besar dari Yamaha R15 (19 PS), Honda CBR150R (17 hp), serta generasi penerusnya, GSX-R150 (18,9 hp).
Dengan bobot kering hanya 118 kg, setara dengan Yamaha MX King, FXR150 memiliki power-to-weight ratio yang luar biasa. Tak heran, motor ini diperkirakan mampu mencapai kecepatan puncak 135-140 km/jam. Pada masanya, FXR150 memang ditujukan untuk menantang motor sport 2-tak 150cc yang sedang berjaya di Asia Pasifik.
Desain dan Fitur Canggih untuk Zamannya
FXR150 awalnya didatangkan secara utuh (CBU) dari Malaysia, sebelum akhirnya dirakit di Indonesia pada 2002. Motor ini hadir di tengah kejayaan Suzuki di ajang balap Grand Prix 500cc, dengan livery Telefonica Movistar Suzuki yang khas. Desainnya agresif namun elegan, dengan headlamp sipit dan fairing terpisah yang tetap terlihat keren hingga kini.
Fitur-fitur FXR150 tergolong sangat maju pada masanya. Suspensi depan teleskopik, belakang monoshock yang dapat disetel, dan pengereman double disc brake adalah standar di motor ini. Yang paling mencolok adalah swing arm model pisang (banana arm), yang konon diadopsi dari Suzuki RG150 Gamma II.
Panel instrumen FXR150 juga sudah full digital, menampilkan speedometer, takometer, tripmeter, odometer, indikator bahan bakar, hingga posisi gigi. Fitur ini, bahkan belum hadir di motor-motor full fairing 150cc lain yang muncul setelahnya.
Sistem pendinginannya menggunakan kombinasi udara dan oli (oil cooler), yang lebih praktis dan minim perawatan dibandingkan sistem pendingin air.
Harga Stabil dan Tetap Jadi Incaran Kolektor
Saat baru, FXR150 adalah motor yang mahal, harganya di atas Rp 20 juta. Hal ini menjadikannya langka di pasaran dan memengaruhi harga bekasnya. Harga bekas FXR150 kondisi full original, kini mulai dari Rp17 juta, setara dengan Honda CBR150R keluaran 2018. Harga yang terbilang stabil ini membuktikan bahwa FXR150 punya daya tarik tersendiri di kalangan penggemar motor sport.
Suzuki FXR150 adalah bukti bagaimana Suzuki membawa teknologi canggih ke segmen sport fairing 150cc 4-tak. Motor ini bukan hanya sekadar motor lawas, melainkan legenda yang patut dikenang dan diapresiasi. Performa dan fiturnya, hingga kini masih relevan dan mampu menyaingi motor sport 150cc modern.