Jakarta – Sosok Isuzu Panther Miyabi mungkin sudah jarang terlihat di jalanan. Mobil yang punya desain maskulin ala SUV ini memang bukan rakitan pabrikan Isuzu langsung, melainkan hasil kreasi karoseri pihak ketiga. Meski begitu, Panther Miyabi menyimpan cerita menarik, bahkan pernah menjadi bagian dari sejarah kendaraan kepresidenan Indonesia.

Berbeda dengan Panther "kotak" yang kita kenal, Miyabi hadir dengan tampilan yang lebih gagah dan terkesan modern pada masanya. Nama "Miyabi" sendiri diambil dari bahasa Jepang yang berarti elegan atau perbaikan. Karoseri Langgeng Putra, asal Semarang, Jawa Tengah, adalah pihak yang bertanggung jawab atas lahirnya mobil unik ini. Selain Miyabi, mereka juga pernah membuat versi Samurai, dengan nama yang terinspirasi dari kasta militer Jepang.

Panther generasi pertama meluncur di tahun 1991. Setahun kemudian, versi karoseri seperti Miyabi mulai diperkenalkan. Miyabi terbilang sukses di pasaran dan terus diproduksi hingga tahun 1996. Konon, popularitasnya bahkan sampai membuat Presiden Joko Widodo terpincut.

Mobil Dinas Sebelum Jadi Orang Nomor Satu

Fakta menarik terungkap ketika Panther Miyabi tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) saat Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden periode 2019-2024. Mobil Isuzu Panther ST Wagon keluaran 1995 dengan nopol AD 9055 PA ini digunakan Jokowi saat masih menjadi pengusaha mebel, jauh sebelum ia menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Mobil berwarna abu-abu dengan strip hijau ini kini tersimpan rapi di Istana Parnaraya, sebuah tempat wisata di Wonogiri. Menurut Suparno, pemilik tempat wisata tersebut, ia mendapatkan mobil tersebut dari seorang lurah di Kota Solo. Keberadaan mobil ini seolah menjadi pengingat perjalanan Jokowi dari seorang pengusaha hingga menjadi pemimpin negara.

Desain dan Perbedaan dengan Panther "Kotak"

Secara fisik, Panther Miyabi memang berbeda dengan Panther "kotak" pada umumnya. Miyabi memiliki postur yang lebih pendek dari Panther Samurai. Basisnya seringkali menggunakan sasis pick up, sehingga lebih kokoh. Karoseri Langgeng Putra mendesainnya dengan gaya ala SUV 90-an yang cenderung tebal dan penuh dempul. Kualitas catnya pun kini kebanyakan sudah mulai kusam.

Salah satu perbedaan signifikan adalah pada bagian lampu belakang. Jika Panther "kotak" punya desain lampu belakang yang khas, Miyabi punya desain sendiri yang membuatnya agak sulit mencari suku cadangnya. Beruntung, lampu depan Miyabi Hi Lux menggunakan reflektor milik Mercedes-Benz W124 yang masih mudah ditemukan di toko spesialis Mercedes-Benz.

Pada masanya, produksi minibus oleh karoseri di luar pabrikan memang hal yang umum. Hal ini memungkinkan adanya perbedaan desain antar karoseri, meski basisnya sama. Panther Miyabi hadir dalam dua trim, yaitu Deluxe dan Hi Lux. Versi Hi Lux menawarkan kemewahan lebih, dengan lampu depan model reflektor Mercedes-Benz W124.

Kaki-Kaki dan Performa Mesin

Desain ala SUV dengan ground clearance tinggi dan ban besar membuat Panther Miyabi jadi terlihat gagah. Namun, ubahan kaki-kaki ini juga membawa konsekuensi. Bagian kaki-kaki depan menjadi lebih rentan, sehingga perlu perhatian ekstra. Banyak pemilik Panther Miyabi yang kemudian mengganti kaki-kaki depan dengan milik Toyota Kijang untuk meningkatkan keandalannya.

Di balik kap mesin, Panther Miyabi dibekali mesin diesel 2.238 cc yang legendaris. Mesin ini menghasilkan tenaga 58 hp dan torsi 126 Nm yang disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 5-percepatan. Meski tenaganya terbilang kecil untuk ukuran mobil masa kini, mesin ini dikenal sangat irit bahan bakar, bahkan bisa mencapai 12 km/liter.

Mesin 2.300 cc ini kemudian dipensiunkan pada tahun 1996 karena dianggap sudah terlalu tua. Teknologi OHV 8 valve per silinder yang diusungnya juga sudah ketinggalan zaman. Mesin ini sebenarnya sudah digunakan sejak era Chevrolet LUV di tahun 70-an, karena dulu Chevrolet dan Isuzu berada di bawah naungan General Motors.

Interior dan Fitur

Interior Panther Miyabi masih sama dengan Panther generasi awal. Dashboardnya bahkan mirip dengan Panther pick up. Rem tangan masih model tarik-putar yang menempel di dashboard. Mobil ini memiliki dua baris kursi, cukup untuk 5 orang. Untuk baris ketiga, seperti Panther pada umumnya, masih menggunakan kursi berhadapan yang identik dengan mobil jadul.

Soal kenyamanan, Panther Miyabi punya suspensi yang terkenal empuk. Namun, suspensi yang terlalu empuk ini juga bisa menimbulkan gejala limbung saat melaju dengan kecepatan sedang.

Panther Miyabi pada masanya sudah dilengkapi dengan fitur yang terbilang modern seperti power steering, power window, dan central lock. Fitur-fitur ini bahkan belum dimiliki oleh Panther "kotak" versi Astra saat itu.

Kesimpulan

Isuzu Panther Miyabi adalah bukti kreativitas karoseri di Indonesia pada era 90-an. Desainnya yang unik, performa mesin diesel yang irit, serta sejarahnya sebagai kendaraan yang pernah dimiliki Presiden Jokowi membuat mobil ini punya daya tarik tersendiri. Meski kini jarang terlihat di jalan, Panther Miyabi tetap menjadi bagian dari sejarah otomotif Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini