Jakarta – Toyota Kijang, sebuah nama yang melegenda di jagat otomotif Indonesia, terus memikat hati masyarakat sebagai mobil keluarga yang tangguh dan serbaguna. Di antara evolusi panjangnya, Kijang Kapsul hadir sebagai tonggak penting, bahkan menawarkan opsi transmisi otomatis yang sebelumnya jarang ditemukan pada mobil sekelasnya. Tak banyak yang tahu, Kijang Kapsul matic dulunya adalah simbol kemewahan dalam keluarga Kijang, hanya tersedia pada trim tertinggi, LGX.
Kini, harga bekasnya telah terjangkau, mulai dari Rp60 jutaan untuk varian matic. Ini menjadi angin segar bagi mereka yang mencari mobil keluarga praktis dengan transmisi otomatis untuk menaklukkan kemacetan kota. Kijang Kapsul masih dianggap sebagai alternatif menarik bagi yang belum sanggup membeli Kijang Innova, menawarkan kabin lega, teknologi yang tidak rumit, dan kenyamanan yang memadai.
Kijang Kapsul Matic: Lebih Praktis, Bukan Berarti Lemot
Kijang Kapsul matic, dengan ketangguhannya, menjadi pilihan menarik di tengah dominasi city car matic di pasar mobil bekas. Mobil ini membuktikan bahwa mobil keluarga matic yang bandel dan terjangkau bukanlah isapan jempol belaka.
Varian matic hanya tersedia pada mesin bensin, mulai dari 1.800 cc karburator (7K), 1.800 cc injeksi (7K-E), hingga 2.000 cc (1RZ-FE). Mesin 1.8 liter injeksi menghasilkan tenaga 94 hp dan torsi 155 Nm, sementara mesin 2.0 liter mampu menyemburkan tenaga 105 hp dan torsi 160 Nm.
Harga Terjangkau, Perawatan Mudah
Harga Kijang Kapsul matic bekas kini lebih murah dibandingkan versi manualnya. Dulu, transmisi matic dianggap lebih sulit dan mahal perawatannya, sehingga peminatnya tidak sebanyak manual. Namun kini, anggapan tersebut mulai luntur, dan pasar Kijang Kapsul matic kembali bergairah.
Di pasar mobil bekas, Kijang Kapsul dijual mulai dari Rp59 juta hingga Rp115 juta, dengan varian matic mayoritas dijual antara Rp60 juta hingga Rp80 juta. Harga yang cukup terjangkau, bukan?
Transmisi otomatis 4-percepatan konvensional yang disuplai oleh Aisin, anak perusahaan Toyota, terbukti tangguh dan jarang bermasalah. Perawatannya juga cukup mudah, cukup ganti oli transmisi secara rutin setiap 40.000 kilometer dan overhaul jika sudah menempuh jarak lebih dari 150.000 kilometer. Transmisi konvensional ini juga lebih kuat dan tahan lama dibandingkan CVT, serta lebih andal saat melewati jalan pegunungan.
Karakter Halus, Bukan untuk Balapan
Transmisi otomatis Kijang Kapsul memang dirancang untuk menghasilkan kinerja berkendara yang halus, bukan untuk performa agresif. Namun, dengan 4 percepatan, pengemudi dituntut untuk sedikit lincah menjaga putaran mesin agar tenaganya tetap optimal.
Pada kecepatan 100 km/jam, putaran mesin berada di bawah 3000 rpm, menunjukkan bahwa mobil ini masih cukup irit untuk ukuran mobil keluarga. Perpindahan gigi normalnya terjadi di bawah 2.000 rpm, namun akan naik mendekati 3.000 rpm saat kickdown atau membutuhkan akselerasi lebih.
Konsumsi BBM antara mesin 1.800 cc dan 2.000 cc tidak jauh berbeda, berkisar 9-10 km/liter di daerah pegunungan. Angka ini mungkin dianggap boros oleh sebagian orang, terutama jika dibandingkan dengan mobil baru. Namun, bagi sebagian besar penggemarnya, kenyamanan dan nilai sejarah mobil ini tetap tak tergantikan.
Fitur Minimalis, Namun Tetap Nyaman
Kijang Kapsul mulai dari tipe SGX, LGX hingga Krista sudah dilengkapi AC double blower untuk kenyamanan penumpang di seluruh kabin. Namun, desainnya yang kuno dan fitur yang minim menjadi salah satu kelemahannya. Fitur hiburannya pun masih standar era 90-an, menggunakan head unit single DIN. Untuk modernisasi, Anda bisa menggantinya dengan head unit yang lebih canggih.
Yang paling disayangkan, fitur keselamatannya sangat minim, tanpa airbags, ABS, maupun EBD. Hanya ada seatbelt sebagai fitur keselamatan standar. Akselerasi maticnya pun tidak secepat manual. Terdapat sedikit jeda saat perpindahan gigi 1 ke 2, namun akan lebih halus pada gigi 2, 3, dan 4.
Untuk melewati tanjakan, kita bisa memindahkan transmisi ke gigi 2 atau low. Jika malas oper gigi, pengemudi harus lincah menjaga putaran mesin agar tenaga tidak hilang. Di tanjakan panjang, putaran mesin sebaiknya dijaga di antara 2.500-3.000 rpm, dan sesekali mematikan AC untuk menjaga tenaga.
Kesimpulan: Pilihan Tepat untuk Keluarga yang Mementingkan Kepraktisan
Meski bukan tanpa kekurangan, Kijang Kapsul matic tetap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari mobil keluarga dengan harga terjangkau, praktis, dan nyaman. Ketangguhan, kemudahan perawatan, dan nilai sejarahnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya. Dengan harga bekas yang semakin terjangkau, Kijang Kapsul matic bisa menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan bagi keluarga yang mengutamakan fungsionalitas dan kepraktisan di tengah padatnya lalu lintas perkotaan.