Pasar mobil bekas terus dibanjiri pilihan, salah satu yang menarik perhatian adalah eks taksi. Dua model yang sering jadi sorotan adalah Toyota Transmover dan Honda Mobilio S. Keduanya menawarkan daya tarik tersendiri, namun mana yang lebih menguntungkan untuk dibeli?
Mengapa Mobil Bekas Taksi Jadi Pilihan?
Mobil MPV bekas taksi memang punya daya pikat. Kapasitas kabin yang lega untuk 7 penumpang, harga yang relatif lebih murah, dan usia pakai yang terbilang muda menjadi alasan utama. Selain itu, nama besar Toyota dan Honda juga menjadi jaminan, terutama dalam hal ketersediaan suku cadang dan jaringan bengkel.
Namun, perlu diingat, mobil eks taksi punya riwayat penggunaan yang berbeda dengan mobil pribadi. Jarak tempuh yang tinggi dan jam terbang yang panjang membuatnya kerap disebut "mobil capek." Oleh karena itu, calon pembeli perlu lebih teliti dalam melakukan pengecekan.
Komparasi Langsung: Transmover vs Mobilio S
Mari kita bedah lebih dalam, dimulai dari Toyota Transmover. Mobil yang lahir dari keluarga Avanza ini memang dirancang untuk armada komersial. Tampilannya sederhana, bahkan bisa dibilang polos. Velg kaleng, spion manual, dan interior yang minim fitur adalah ciri khasnya. Hiburan? Jangan harap ada head unit standar.
Namun, Transmover unggul di sisi kepraktisan. Fitur AC double blower menjadi penyelamat dari terik matahari. Mesin 1.3 liter yang digunakan juga dikenal bandel dan irit bahan bakar, meski tarikan awalnya sering dikeluhkan sedikit lemot.
Beralih ke Honda Mobilio S, meski sama-sama varian entry-level, mobil ini menawarkan paket yang lebih menarik. Desain interiornya lebih segar dengan sentuhan dashboard ala BR-V. Fiturnya pun lebih lengkap, seperti power window, central lock, AC double blower, dan dual airbag. Beberapa unit bahkan sudah dilengkapi dengan kamera mundur dan head unit upgrade.
Urusan performa, Mobilio S jelas lebih unggul. Mesin 1.5 liter-nya menyemburkan tenaga yang lebih besar dan lebih responsif dibandingkan Transmover. Hal ini membuat pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan.
Perbandingan Spesifikasi Kunci:
Fitur | Toyota Transmover | Honda Mobilio S |
---|---|---|
Mesin | 1.3 liter 1NR-VE | 1.5 liter L15Z1 |
Tenaga Maksimal | 96.5 PS @6.000 rpm | 118 PS @6.600 rpm |
Torsi Maksimal | 120 Nm @4.200 rpm | 145 Nm @4.600 rpm |
Fitur Standar | AC double blower | Power window, central lock, AC double blower, dual airbag |
Fitur Tambahan | Umumnya head unit single din | Kamera mundur, alarm, head unit upgrade (opsional) |
Pilih Mana?
Jika Anda mencari mobil MPV bekas dengan harga termurah, durabilitas mesin yang teruji, dan tidak terlalu mementingkan fitur, Toyota Transmover bisa menjadi pilihan. Namun, perlu diingat, Anda akan mendapatkan interior yang sederhana dan fitur yang sangat minim.
Di sisi lain, Honda Mobilio S menawarkan pengalaman yang lebih baik dari sisi fitur, performa, dan tampilan interior yang lebih modern. Mesin 1.5 liternya juga lebih bertenaga, membuat perjalanan menjadi lebih nyaman.
Tips Membeli Mobil Bekas Taksi:
- Cek Riwayat Servis: Pastikan mobil memiliki riwayat servis yang jelas dan rutin.
- Periksa Kondisi Mesin: Lakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi mesin, terutama karena riwayat penggunaan mobil yang berat.
- Perhatikan Jarak Tempuh: Jarak tempuh yang tinggi menjadi indikasi tingkat kelelahan mobil.
- Periksa Kondisi Kaki-Kaki: Kondisi kaki-kaki juga perlu diperhatikan karena sering digunakan dalam berbagai kondisi jalan.
- Bandingkan Harga: Bandingkan harga dengan mobil bekas taksi lain dan juga mobil bekas pribadi dengan model yang sama.
Kesimpulan
Baik Toyota Transmover maupun Honda Mobilio S menawarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihan akhirnya tergantung pada preferensi dan kebutuhan Anda. Jika budget menjadi pertimbangan utama dan Anda tidak terlalu memprioritaskan fitur, Transmover bisa menjadi alternatif. Namun, jika kenyamanan dan performa menjadi prioritas, Mobilio S adalah pilihan yang lebih baik. Ingatlah untuk melakukan pengecekan menyeluruh sebelum memutuskan untuk membeli. Jangan sampai Anda mendapatkan mobil "capek" yang justru menambah masalah di kemudian hari.