Kabar baik bagi para pemilik Surat Izin Mengemudi (SIM)! Perpanjangan SIM kini semakin mudah berkat layanan online melalui aplikasi Digital Korlantas. Tak perlu lagi repot antre di kantor Satpas, cukup sentuhan jari di ponsel, SIM baru pun siap di tangan. Namun, bagaimana dengan pembuatan SIM baru? Apakah prosesnya juga sepenuhnya online? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Perpanjangan SIM, Semudah Sentuhan Jari
Kemudahan perpanjangan SIM secara online memang menjadi angin segar. Proses yang dulunya memakan waktu dan tenaga, kini bisa dilakukan dari mana saja. Mulai dari tes kesehatan hingga tes psikologi, semuanya terintegrasi dalam aplikasi. Ini tentu sangat membantu masyarakat, terutama yang memiliki mobilitas tinggi.
Bikin SIM Baru, Tetap Ada Tahapan Offline
Sayangnya, kemudahan ini belum berlaku sepenuhnya untuk pembuatan SIM baru. Meski pendaftaran dan ujian teori bisa dilakukan secara online melalui aplikasi yang sama, pemohon tetap harus meluangkan waktu untuk mendatangi kantor Satpas. Di sana, ujian praktik menjadi tahapan yang tak bisa dihindari.
"Setelah semua persyaratan pendaftaran SIM terpenuhi, pemohon dapat memilih jadwal kedatangan ke Satpas untuk melakukan ujian praktik," demikian keterangan dari Digital Korlantas Polri.
Detail Ujian Praktik SIM C dan SIM A, Perlu Persiapan Matang!
Ujian praktik menjadi tahapan krusial dalam pembuatan SIM. Pemohon harus benar-benar menguasai teknik berkendara yang baik dan benar. Berikut adalah rincian materi ujian praktik untuk SIM C dan SIM A:
Ujian Praktik SIM C (Motor)
- Jalan Lurus: Menguji keseimbangan dan pengendalian motor saat berjalan lurus.
- Gerakan Letter S: Manuver membentuk huruf S untuk menguji kelincahan.
- Manuver U-Turn (Putar Balik): Menguji kemampuan memutar balik dengan aman.
- Reaksi Manuver Kiri dan Kanan: Menguji respons dan ketepatan saat bermanuver ke kiri atau kanan.
- Tidak Jatuh di Lintasan Menanjak: Menguji pengendalian motor saat melintasi tanjakan tanpa terjatuh.
Ujian Praktik SIM A (Mobil)
- Uji Maju-Mundur di Jalur Sempit: Menguji kemampuan mengendalikan mobil di jalur sempit, maju dan mundur sejauh 50 meter. Peserta wajib menggunakan sabuk pengaman. Gagal jika dua kali berturut-turut menyentuh atau menjatuhkan patok.
- Uji Zig-Zag Melewati Patok: Menguji kelincahan dalam mengendalikan mobil melewati patok yang disusun zig-zag. Peserta wajib menggunakan sabuk pengaman. Gagal jika dua kali berturut-turut menyentuh atau menjatuhkan patok.
- Uji Parkir Seri dan Paralel: Menguji kemampuan memarkir mobil di ruang terbatas. Parkir seri dilakukan dengan sekali manuver mundur, sedangkan parkir paralel dilakukan dengan dua kali manuver mundur. Gagal jika dua kali berturut-turut menyentuh atau menjatuhkan patok.
- Uji Tanjakan, Jalan Datar, dan Turunan: Menguji kemampuan mengendalikan mobil di berbagai kondisi jalan. Di tanjakan, peserta harus bisa berhenti tanpa mundur dan melanjutkan perjalanan tanpa mati mesin. Gagal jika melakukan kesalahan dua kali berturut-turut, seperti mati mesin, mundur saat berhenti, atau gas tidak stabil.
Pentingnya Persiapan dan Latihan
Dari rincian di atas, terlihat bahwa ujian praktik bukan hal yang sepele. Pemohon harus melakukan persiapan dan latihan yang matang sebelum mengikuti ujian. Menguasai teknik berkendara yang baik, serta memahami aturan dan rambu lalu lintas adalah kunci utama untuk lulus ujian. Jangan lupa, keselamatan adalah yang utama!
Dengan adanya layanan online untuk pendaftaran dan ujian teori, pembuatan SIM kini menjadi lebih efisien. Meski tahapan ujian praktik tetap harus dilakukan secara offline, hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap pengemudi memiliki kompetensi yang memadai di jalan raya. Jadi, persiapkan dirimu dengan baik sebelum mengikuti ujian praktik ya!