JAKARTA – Kemacetan di Jakarta kembali menjadi sorotan dunia. Berdasarkan laporan terbaru Global Traffic Scorecard 2024 yang dirilis INRIX, Ibukota Indonesia ini menempati peringkat ketujuh sebagai kota termacet di dunia. Posisi ini naik signifikan dari peringkat kesepuluh pada tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa persoalan lalu lintas di Jakarta kian memburuk.
Peningkatan peringkat ini bukan tanpa alasan. Data menunjukkan bahwa rata-rata pengendara di Jakarta kehilangan waktu hingga 89 jam per tahun akibat terjebak kemacetan. Angka ini melonjak 37 persen dibandingkan tahun lalu yang mencatat angka kehilangan waktu 65 jam. Dengan kata lain, hampir empat hari penuh waktu produktif pengendara di Jakarta terbuang percuma di jalan.
Kecepatan rata-rata kendaraan di pusat kota juga sangat memprihatinkan, hanya 13 mil per jam atau sekitar 20 kilometer per jam. Kecepatan ini jauh di bawah standar ideal untuk sebuah kota metropolitan. Kondisi ini bukan hanya memperpanjang waktu tempuh, tetapi juga berdampak pada peningkatan stres dan konsumsi bahan bakar yang tidak efisien.
Laporan INRIX juga menyoroti beberapa koridor jalan yang menjadi biang kemacetan paling parah di Jakarta, antara lain Jalan Sudirman-Thamrin, Gatot Subroto, serta tol dalam kota yang menjadi jalur utama para pekerja. Area-area ini menjadi titik-titik krisis lalu lintas yang perlu perhatian khusus.
Meskipun demikian, Jakarta masih sedikit lebih baik dibandingkan dengan kota-kota besar lain di dunia yang juga mengalami masalah kemacetan akut. Kota-kota seperti Paris, London, Kota Meksiko, dan Istanbul, setiap pengendara menghabiskan antara 97 hingga 105 jam per tahun akibat kemacetan. Namun, perbandingan ini tidak boleh dijadikan pembenaran, mengingat kemacetan di Jakarta sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
INRIX menggunakan metode yang berbasis data real-time untuk mengukur tingkat kemacetan. Mereka membandingkan waktu tempuh perjalanan pada jam sibuk dengan kondisi lalu lintas yang lengang. Total waktu yang hilang dihitung dari selisih antara durasi perjalanan pada jam sibuk dengan kondisi arus bebas. Metodologi ini memberikan gambaran yang akurat dan terpercaya mengenai tingkat kemacetan di berbagai kota di dunia.
Laporan ini menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat Jakarta bahwa persoalan kemacetan adalah tantangan besar yang membutuhkan penanganan serius dan berkelanjutan. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, seperti pembangunan infrastruktur transportasi publik, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Perlu adanya inovasi dan strategi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah kemacetan yang semakin parah ini. Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat juga menjadi kunci untuk mewujudkan mobilitas yang lebih baik di Jakarta.
Berikut adalah daftar 10 kota termacet di dunia versi INRIX 2024:
- London
- Paris
- Chicago
- New York
- Kota Meksiko
- Istanbul
- Jakarta
- Bogota
- Palermo
- Toronto
Peringkat Jakarta yang terus naik menjadi alarm bagi semua pihak. Langkah konkret dan terukur harus segera diambil untuk mengurai kemacetan dan menciptakan kota yang lebih nyaman dan produktif bagi warganya.